DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hanya Yanagihara Dalam Novel tentang Persahabatan Berjudul A Little Life

image
Novel Hanya Yanagihara

ORBITINDONESIA - Bagaimana jika pengalaman menakjubkan, menantang, mengecewakan dan sangat menyentuh dikemas dalam sebuah novel kisah cinta dan persahabatan yang epik dan menarik?

Hal itulah yang dilakukan oleh seorang novelis kawakan asal Amerika Serikat bernama Hanya Yanagihara, dalam novel berjudul A Little Life yang terbit pada 2015.

Novel tersebut berkutat pada cerita dari empat orang sahabat bernama Jude, Willem, JB, dan Malcolm, yang baru memulai hidup mereka di usia dua puluh tahunan dan meniti karir di kota New York dalam kondisi bangkrut.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Haji Sulkarnain Wahid Ajak Investor Biayai Proyek Pesawat Ringan WIGET 16 Reborn of Phinisi

Meski memiliki minat dan latar belakang yang berbeda satu sama lain, namun mereka telah menjalin persahabatan yang akrab sejak duduk di bangku kuliah.

Sebagaimana kebanyakan anak muda lainnya, tujuan mereka pindah ke New York adalah untuk mencari ketenaran dan kekayaan. Mereka hanya dikuatkan oleh persahabatan serta ambisi masing-masing. 

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Ada Willem yang baik dan tampan, seorang aktor yang bercita-cita tinggi. Ada JB, seorang pelukis kelahiran Brooklyn yang cerdas dan terkadang kejam, yang ingin masuk ke dunia seni.

Selain itu ada Malcolm, seorang arsitek frustrasi di sebuah perusahaan terkemuka. Lalu ada juga Jude yang penuh teka-teki, yang berfungsi sebagai pusat gravitasi mereka.

Hubungan mereka, yang diwarnai oleh kecanduan, kesuksesan, dan kebanggaan, semakin dalam selama beberapa dekade. Sepertiga dari buku A Little Life sendiri bercerita soal realita persahabatan.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Sekali Memimpin Persib Bandung Bertanding, Luis Milla Langsung Babak Belur: Luis Milla Out Mulai Muncul

Namun lama kelamaan cerita bergeser dengan fokus pada kisah Jude serta hubungannya dengan teman-temannya.

Perspektifnya secara progresif sepenuhnya terbentuk di sekitar interaksi setiap karakter dengan Jude dan pengalaman Jude sendiri. Dia adalah pria yang terluka oleh trauma masa kecil yang tak terkatakan.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

A Little Life menggambarkan pengalaman sehari-hari hidup dengan trauma, rasa sakit kronis, dan kecacatan serta persimpangan yang melekat satu sama lain. Sebagaimana kisah yang terpusat pada Jude.

Sebagai akibat langsung dari Dr. Traylor yang menabraknya dengan mobil, Jude mengalami cedera tulang belakang yang memiliki efek kesehatan jangka panjang. Ini mengganggunya selama sisa hidupnya.

Baca Juga: Fitnah Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Resmi Laporkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Dia rentan terhadap rasa sakit yang hebat, karena saraf yang terputus di punggungnya serta luka yang terbentuk di kakinya membuatnya mengalami kesulitan berjalan.

Namun kecenderungannya yang gigih menuju kemandirian terbaca dari cara dia yang terus-menerus melawan tubuhnya yang rusak seiring bertambahnya usia, meskipun banyak perawatan dan operasi.

Jude juga terus-menerus berusaha mengendalikan tubuh dan emosinya dengan melukai diri sendiri. Hidupnya terstruktur di sekitar rasa sakit dan antisipasi rasa sakit.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Seiring bertambahnya usia Jude, dia membenci ketergantungan yang meningkat, yang harus dia miliki pada perangkat seperti kursi roda, tongkat, dan mengandalkan perawatan orang lain.

Baca Juga: Tegur Bikers Berknalpot Bising, Warga Makan Gultik Jadi Korban Aksi Pengeroyokan, Polisi: Sedang Kami Lidik

Novel ini merupakan buah dari perenungan dan proses kreatif yang panjang dari Hanya Yanagihara selama sekitar 18 bulan. Novel setebal 720 halaman ini diisi dengan gaya bahasa sang pengarang yang mengalir dan mendetil.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Namun alih-alih merasa jenuh, novel ini justru semakin membawa pembaca larut dan membaur ke dalam cerita.

Novel ini tidak hanya populer dan layak dibaca, namun juga mendapat respon baik dari kritikus sastra. Novel ini pernah menjadi menjadi finalis Man Booker Prize dan National Book Award 2015 serta memenangkan Kirkus Prize in Fiction 2016.

Judul Buku      : A Little Life

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Penulis            : Hanya Yanagihara

Tahun Terbit  : 2015

Penerbit         : Doubleday

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Sumber           :https://www.newyorker.com/books/page-turner/the-subversive-brilliance-of-a-little-lifehttps://

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Peringkas: Amelia Fitriani

Editor: Satrio Arismunandar***

 

Berita Terkait