DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Amanda Gorman: Puisi yang Menggetarkan Capitol

image
Buku Amanda Gorman

ORBITINDONESIA -  Pada 20 Januari 2021, seorang penyair muda berkulit hitam asal Los Angeles bernama Amanda Gorman menggetarkan Gedung Capitol di Washington DC, Amerika Serikat dengan puisinya.

Amanda Gorman mencuri perhatian publik Amerika Serikat dan dunia ketika membacakan puisi pada momen pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-46, Joe Biden.

Melalui puisinya, Amanda Gorman menyebar inspirasi harapan bagi dunia dengan seruannya untuk persatuan dan penyembuhan. Puisi yang dia tulis dan dia bacakan pada saat itu berjudul The Hill We Climb.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diduga Punya Hubungan Asmara, Bukan Brigadir J

Puisi itu kemudian dikemas menjadi sebuah buku dengan judul The Hill We Climb: An Inaugural Poem for the Country yang rilis pada 2021.

Dia menjadi penyair keenam dan termuda yang pernah membacakan puisi dalam pelantikan Presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Gadis lulusan Harvard itu diundang untuk membacakan puisi dalam pelantikan Joe Biden oleh Ibu Negara Jill Biden, yang sebelumnya pernah melihat penyair muda itu membaca di Perpustakaan Kongres.

Kepada media, Gorman mengaku bahwa dirinya tidak diberi arahan mengenai puisi apa yang harus dia tulis. Dia pun baru menulis setengah jalan puisi itu ketika kerusuhan terjadi di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 oleh para pendukung Donald Trump.

Baca Juga: Benarkah Putri Candrawathi punya Hubungan Terlarang dengan Kuat Maruf Sopir Pribadi?

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Momen itu menyumbang inspirasi segar bagi Gorman untuk dia tuangkan dalam puisinya. Dia merampungkan puisi itu pada malam setelah kerusuhan terjadi.

Melalui puisinya, dia menyuarakan soal isu keadilan rasial di Amerika Serikat.

Ada ruang untuk kesedihan dan kengerian, bersamaan dengan harapan dan persatuan dan juga nafas kegembiraan yang dikemas dengan indah dalam puisinya.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

We’ve learned that quiet isn’t always peace, and the norms and notions of what “just” is isn’t always justice.

Baca Juga: Joan Mir Resmi Bergabung dengan Tim Pabrikan Honda

And yet the dawn is ours before we knew it.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Somehow we do it.

Somehow we weathered and witnessed a nation that isn’t broken, but simply unfinished.

We, the successors of a country and a time where a skinny Black girl descended from slaves and raised by a single mother can dream of becoming president, only to find herself reciting for one.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Kenaikan BBM Tampaknya Adalah Suatu Keharusan Demi Selamatkan Keuangan Negara

And, yes, we are far from polished, far from pristine, but that doesn’t mean we are striving to form a union that is perfect.

We are striving to forge our union with purpose.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

To compose a country committed to all cultures, colors, characters and conditions of man.

And so we lift our gaze, not to what stands between us, but what stands before us.

We close the divide because we know to put our future first, we must first put our differences aside.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean: Subsidi BBM, Bagai Asupan Darah yang Salah Pembuluh

Kutipan puisinya itu menggambarkan kegelisahan sekaligus harapan yang belum redup bagi bangsa Amerika.

Gorman mendapat inspirasi untuk menulis puisi itu dari pidato-pidato para pemimpin Amerika Serikat selama masa-masa perpecahan bersejarah lainnya, termasuk Abraham Lincoln dan Pendeta Martin Luther King Jr.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Puisi itu kemudian dijadikan buku dengan kata pengantar dari Oprah Winfrey dan berhasil menjadi buku terlaris nomor satu New York Times dan buku terlaris nomor satu USA Today.

 

Buku                : The Hill We Climb: An Inaugural Poem for the Country

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Penulis            :  Amanda Gorman

Tahun Terbit  : 2021

Penerbit         : Viking Books

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Sumber           :https://www.cnbc.com/2021/01/20/amanda-gormans-inaugural-poem-the-hill-we-climb-full-text.html

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Peringkas: Amelia Fitriani

Editor: Satrio Arismunandar ***

Berita Terkait