DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Keluarga yang Membangun Kerajaan Bisnis dan Kekayaan dari Dunia Medis

image
Buku tentang meraih kekayaan dari dunia medis.

ORBITINDONESIA - Dunia medis merupakan seni pengobatan yang memiliki tujuan mulia, yakni melindungi kehidupan. Sehingga para praktisinya seakan memegang semacam otoritas moral yang tak bernoda. Mereka inilah yang kemudian dianggap sebagai "penyelamat."

Namun di sisi lain, dunia medis juga merupakan soal industri. Di mana di dalamnya ada rumah sakit, pembuat peralatan, perusahaan asuransi, dan perusahaan obat yang terlibat.

Tidak bisa menutup mata bahwa ada keuntungan yang dihasilkan di dunia medis. Mereka yang bermain di sini kemudian bisa disebut sebagai "penjual".

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diduga Punya Hubungan Asmara, Bukan Brigadir J

Di Amerika Serikat, khususnya, kesenjangan antara "penyelamat" dan "penjual" adalah peluang untuk menghasilkan uang dari pasar yang paling tertawan, yakni orang sakit.

Salah satu orang yang paling menyadari hal ini adalah Arthur Sackler, pemimpin dinasti farmasi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dia menjalankan Purdue Pharma, yang menjual OxyContin, yakni obat pereda nyeri yang memicu maraknya penyalahgunaan narkoba di seluruh Amerika Serikat.

Kisahnya ini kemudian dikemas dalam sebuah buku berjudul Empire of Pain: The Secret History of the Sackler Dynasty.

Baca Juga: Benarkah Putri Candrawathi punya Hubungan Terlarang dengan Kuat Maruf Sopir Pribadi?

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Ini ditulis oleh penulis sekaligus jurnalis investigasi Amerika Serikat, Patrick Radden Keefe, dan dirilis tahun 2021.

Buku ini dibuat mengikuti artikel Keefe tahun 2017 tentang keluarga Sackler di The New Yorker, berjudul The Family That Built an Empire of Pain, namun dalam versi pelaporan dan penulisan naratif yang lebih lengkap, mendalam, dan rinci.

Dalam buku Empire of Pain: The Secret History of the Sackler Dynasty, Keefe memotret tiga generasi keluarga Sackler termasuk sejarah keluarga, pendirian Purdue Pharma, peran mereka dalam pemasaran obat-obatan, dan peran sentral keluarga dalam epidemi opioid.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Keefe, sebagaimana banyak orang Amerika Serikat lainnya, geram pada keluarga Sackler yang namanya menghiasi dinding banyak institusi bergengsi seperti Harvard, Metropolitan Museum of Art, Oxford dan Louvre.

Baca Juga: Joan Mir Resmi Bergabung dengan Tim Pabrikan Honda

Keluarga itu memang merupakan salah satu keluarga terkaya di dunia, yang dikenal karena sumbangan mereka yang besar untuk seni dan sains.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Namun, di sisi lain, sumber kekayaan keluarga itu tidak jelas, sampai diketahui bahwa Sacklers bertanggung jawab untuk membuat dan memasarkan OxyContin.

Iin obat penghilang rasa sakit yang menjadi katalisator krisis opioid. Setidaknya setengah juta orang telah meninggal karena overdosis opioid seperti OxyContin.

Buku ini bisa dikatakan sebagai mahakarya dari pelaporan investigatif seorang jurnalis kawakan, mengenai subjek yang menjadi keresahan banyak orang di Amerika Serikat.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Kenaikan BBM Tampaknya Adalah Suatu Keharusan Demi Selamatkan Keuangan Negara

Buku   : Empire of Pain: The Secret History of the Sackler Dynasty

Penulis : Patrick Radden Keefe

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Tahun Terbit  : 2021

Penerbit         : Doubleday

Sumber           :https://www.theguardian.com/books/2021/may/13/empire-of-pain-review-by-patrick-radden-keefe-the-dynasty-behind-an-opioid-crisishttps://

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Peringkas: Amelia Fitriani

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Editor: Satrio Arismunandar***

 

Berita Terkait