DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Waspada! Modus Baru Perampokan Mulai Marak di Indonesia, Pelaku Pakai Kecubung, Inilah Efek Bahayanya

image
Waspada! Modus Baru Perampokan Baru Mulai Marak di Indonesia, Pelaku Pakai Kecubung, Inilah Efek Bahayanya

ORBITINDONESIA.COM- Terbaru, polisi mengungkap modus baru kejahatan perampokan yang terbilang baru dan mulai marak di Indonesia.

Bahkan Polda Metro Jaya mengungkap sudah ada 7 kasus perampokan menggunakan kecubung di berbagai daerah. Kecubung itu dicampurkan ke makanan korban.

Lantas, apa efek bahayanya bila mengonsumsi kecubung, dan bagaimana pelaku menjalankan modus baru ini?

Baca Juga: Klasemen Usai MotoGP Prancis: Jorge Martin di Puncak

Baca Juga: Tak Manusiawi, Gerombolan Orang di Sumbar Telanjangi hingga Buang 2 Perempuan Pekerja LC Karaoke ke Laut

Sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa terdapat 7 laporan berkaitan dengan perampokan dengan modus memberikan kecubung ke makanan.

“Total sejauh ini ada 7 laporan polisi yang berhasil kami himpun,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully kepada dikutip Orbit Indonesia, 15 April 2023.

Baca Juga: MotoGP Prancis: Jorge Martin Menang di Sirkuit Le Mans

Titus menuturkan bahwa seluruh laporan yang dikumpulkan terjadi di beberapa lokasi, di Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: BRI Liga 1: Arema FC Melawan Bhayangkara FC, Gol Mathias Mier Bawa The Guardian Menang Atas Singo Edan

“Awalnya pelaku melakukan ini di wilayah Lampung, Palembang dan beberapa tempat lainnya,” kata Titus.

Baca Juga: Piala Asia Putri U17: Ditonton Langsung Erick Thohir, Indonesia Digunduli Korea Utara

“Sampai di wilayah Pulau Jawa, wilayah hukum Polda Banten, Polda Metro dan wilayah hukum Polda Jawa Barat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Titus menyampaikan jika para korbannya dalam kasus perampokan modus kecubung tersebut diturunkan di tempat yang sepi, seperti yang terjadi di Tol Jagorawi dimana korbannya diturunkan di Rest Area Cibubur.

Baca Juga: Uji Coba Menuju SEA Games: Timnas Indonesia U22 Takluk dari Lebanon

Baca Juga: Liga Inggris: Menang Melawan Manchester United, Arsenal Kembali ke Puncak Klasemen

Selain itu, Titus juga menyebutkan bahwa sindikat pelaku sudah menjalankan aksinya sejak akhir tahun 2022.

“Contoh TKP di Rest Area ini, dia diturunkan tidak jauh dari lokasi parkiran dekat semak-semak. Terus kemudian ada TKP-TKP lain di wilayah Sumatera, dia diturunkan di pinggir jalan, di hutan-hutan,” ucap Titus.

“Nah memang untuk pelaku ini sudah melakukan tindak pidana ini dari kurun waktu akhir 2022,” ujarnya.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (9): Atas Nama Dewi Keadilan

Sementara itu, tanaman kecubung atau borrachero walaupun bukan termasuk golongan narkotika namun bungan kecubung kerap digunakan sebagai penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius.

Sebab daun kecubung berkhasiat anestesi. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi.

Kecubung di Indonesia, juga dikenal dengan sebutan bunga terompet karena bentuknya yang menyerupai terompet.

Baca Juga: Para Pemilik 350 Mobil Kuno dari 45 Klub Mobil Lakukan Tur Denpasar-Besakih untuk Rayakan HUT PPMKI Bali

Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid.

Senyawa jenis ini terdiri atas atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik.

Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.

Baca Juga: Calon Jamaah Haji Asal Makassar Sulawesi Selatan Batal Berangkat Setelah Dinyatakan Hamil 6 Minggu

Dibalik rupanya yang cantik, Bunga Kecubung ternyata menyimpan sejumlah zat mematikan

Kandungannya Skopolamin yang ada dalam bunga kecubung dikenal dengan sebutan ‘The Devil’s Breath’ atau dalam bahasa indonesia artinya nafas setan.

Menurut thereadersfile.com dan intisari.grid.id, dalam sebuah film dokumenter berjudul ‘the world’s scariest drug’ pada tahun 2013 diketahui skopolamin mengubah siapa yang mengonsumsi menjadi zombie.

Baca Juga: Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka: Dalam Dua Tahun Terakhir Ada 373 Orang Masuk Hindu di Denpasar Bali

Harga satu gram skopolamin mirip dengan harga satu gram kokain, bahkan pengedar tersebut menyebutnya lebih buruk dari antraks.

Dalam dosis yang tinggi obat ini bisa menyebabkan kematian. Obat ini juga bisa menghilangkan ingatan penggunanya.***

Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News.

Baca Juga: Aktor Korea Ji Chang Wook Berterima Kasih Atas Sambutan Luar Biasa dan Hangat dari Penggemar di Indonesia

 

Berita Terkait