DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Iyyas Subiakto: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Bikin Kategori Baru Buat Kriminal

image
Iyyas Subiakto tentang Gubernur Edy Rahmayadi.

ORBITINDONESIA.COM - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membuat katagori baru untuk tindakan kriminal, di mana begal dikelompokkan sebagai kenakalan remaja.

Berarti Edy Rahmayadi menyamakan dengan remaja yang mengambil rambutan tetangga. Padahal begal itu sudah melayangkan nyawa orang, mengambil harta, bahkan tak segan membongkar pagar rumah.

Untung saat Edy Rahmayadi jadi pangkostrad negara tidak dalam kondisi perang. Andai iya, maka suara desiran peluru dia kata petasan.

Baca Juga: Kemendagri Tunjuk Muhammad Idris sebagai Pelaksana Harian Gubernur Sulawesi Barat

Baca Juga: Menjelajahi Masa Lalu yang Menyeramkan lewat Sinopsis Film The Boy yang Menyimpan Pesan Moral Mendalam

Kawan saya bertanya, kok bisa ya Edy jadi pangkostrad. Ya di TNI kebanyakan pakai kolega. Atau jenjang kepangkatan dan penugasan yang cukup bisa dipromosikan.

Ini contoh pejabat gagap. Kebanyakan kalau dari angkatan kan kebiasaan perintah komando. Top down instruction. Siap-gerak. Padahal manajemen pemerintahan itu beda.

Baca Juga: Jaksa Interogasi Pendeta di Kasus Hadiah Tas Mewah untuk Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee

Kita memang lucu, ada STPDN tapi yang jadi kepala daerah kyai, anak kyai, pengusaha, pensiunan TNI, dan seterusnya. Ya, pasti saat memerintah pakai ilmu yang ada, atau kebanyakan mengada-ada. Walau tidak semua salah kaprah.

Tapi bisa dilihat ada 660 kabupaten kota, 34 provinsi, hanya berapa gelintir yang bisa kerja dan bersuara. Yang lain hanya memelototi angka proyek, berapa komisinya. Atau sekaligus ada PT keluarga dan dipelihara agar gampang mengaturnya.

Baca Juga: Contoh Pidato Peringatan HUT ke 78 RI 17 Agustus 2023 dengan beragam Tema bisa Dibacakan di depan Sekolah

Baca Juga: Ivo Mateus Goncalves: Buku John Roosa tentang Kekerasan Antikomunis 1965-1966 di Indonesia

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ini 11-12 dengan Anies Baswedan yang baru saja selesai merusak Jakarta. Lima tahun menjabat, APBD-nya dilumat. Rakyat Jakarta sekarat.

Keduanya ini produk kadrun, itulah hasilnya. Kalau dengan itu kita tidak jera, apalagi nanti pilkada serentak diadakan. Bisa dapat kepala daerah kelas bebal semua.

Semoga rakyat Sumut jera, bahwa memilih pemimpin karena faktor agama, hanya dapat takbir, tapi dicibir kafir.

Baca Juga: Staf Museum di Vatikan Ajukan Pengaduan Kolektif Pertama Kalinya, Minta Perbaikan Kondisi Kerja

Ini Medan, Bung! Begal itu hanya kenakalan, bebal jadi kebanggaan. Ayo, gulung pejabat yang songong!

(Oleh: Iyyas Subiakto) ***

Berita Terkait