DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Gereja Ortodoks Rusia Ingin Bergabung Jadi Anggota PGI

image
Arsip - Eksarkat Patriarkat Asia Tenggara Vladika Sergey (ketiga kiri) memimpin ibadah Malam Natal di Gereja Ortodoks Rusia St. Vladimir, Bekasi, Jawa Barat, 6 Januari 2023. Gereja Ortodoks Rusia ingin gabung dengan PGI.

ORBITINDONESIA.COM - Tahu Persatuan Gereja-Gereja Indonesia atau PGI, kan Organisasi persatuan berbagai denominasi di antara umat Kristen itu bakal punya anggota baru. Yaitu, Gereja Ortodoks Rusia atau Patriark Moskwa (Rusia) di Indonesia.

Keinginan itu diutarakan perwakilan Gereja Ortodoks Rusia saat berkunjung ke kantor PGI baru-baru ini.

Kata Sekretaris Umum Pdt. Jacky Manuputty, tujuan kedatangan perwakilan Gereja Ortodoks Rusia karena ingin minta saran, terkait proses registrasi kepada pemerintah Indonesia dan sebagai anggota PGI.

Baca Juga: Pilkada Kota Semarang: Heverita Gunaryanti Rahayu Diperintah Megawati Maju Bertarung

Baca Juga: Tere Liye: Apa Susahnya sih Pemerkosa Itu Dihukum Mati

Itu dilakukan lantaran pengalaman mereka mengurus registrasi di beberapa negara di ASEAN yang tidak mudah, karena banyaknya dokumen yang harus dilengkapi.

Kepada perwakilan Gereja Ortodoks Rusia, Pdt. Jacky bilang, yang harus disiapkan adalah akte sinode buat didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Didik J Rachbini: Gagasan Pasangkan Anies Baswedan dan Ahok adalah Eksperimen Berani

Asal tahu saja, keinginan Gereja Ortodoks Rusia bergabung dengan PGI sebenarnya sudah diutarakan setahun lalu. Itu disampaikan Orthodox Metropolitan of Singapore and South East Asia ketika bertemu Ketua Umum PGI, Gomar Gultom, dan Pdt. Jacky di Jerman.

Orthodox Metropolitan of Singapore and South East Asia membawahi 4 diosis orthodoks di Asia Tenggara yang beranggotakan 13 negara, termasuk Indonesia.

PGI mendukung penuh niat Gereja Ortodoks Rusia dan siap membantu proses registrasi, termasuk mengurus sistem keanggotaan di PGI yang beragam jenisnya.

Baca Juga: Pilkada Depok: PKS dan Golkar Sepakat Gotong Royong Usung Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq

Baca Juga: Kepada Angin dan Burung-burung: Lagu dan Zamannya dalam Pandangan Denny JA

Sebenarnya sejarah terbentuknya Gereja dan paham Orthodox sangat panjang. Intinya, dulu Orthodox dan Katolik masih satu kelompok. Tapi karena perpecahan di Gereja Barat tahun 1054, Gereja Orthodox memisahkan diri.

Kristen Ortodoks punya pemimpin tertinggi yang berpusat di Moskow dengan sebutan Patria, yang setara dengan Paus di Vatikan.

Baca Juga: InJourney Airports Siapkan 13 Bandara untuk Embarkasi dan Debarkasi Layani Angkutan Haji 2024

Sistem ibadahnya bisa dibilang unik, jemaah laki-laki berdiri di sebelah kanan dan jemaah perempuan berdiri di sisi kiri dengan mengenakan kerudung. Gereja Orthodox juga mengenal puasa menjelang Paskah dan Natal. Sebelum melaksanakan puasa, mereka saling memaafkan.

Di Indonesia, pengikut Orthodox sekitar seribu orang, 200 orang di antaranya tercatat sebagai jemaah Gereja Orthodox St. Thomas di Jakarta Selatan. Gereja Orthodox juga ada di Solo, Palembang, Bali, Manado, dan Papua.

Mudah-mudahan Gereja Ortodoks Rusia bisa diterima bergabung dan ikut mewarnai kehidupan keagamaan di Indonesia. Kita semua bersaudara, apapun agama yang kita anut! ***

Berita Terkait