DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Putin: Negara Anggota BRICS Tekan Transaksi Pakai Dolar Amerika Serikat

image
Presiden Rusia Vladimir Putin.

ORBITINDONESIA.COM - Transaksi memakai dolar Amerika Serikat )AS) dalam perdagangan antara negara-negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) sudah menurun, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ketika berbicara melalui saluran video kepada delegasi KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Selasa, 22 Agustus 2023, Putin mengatakan tujuan dan proses dedolarisasi oleh BRICS sudah membuahkan hasil.

"Tahun lalu, pemakaiannya hanya 28,7 persen," kata Putin.

Baca Juga: MotoGP Prancis: Disiarkan Langsung Oleh Trans7 Minggu Malam Ini

Baca Juga: Deputi Operasinal PT Pegadaian Medan Basuki Tri Andayani Ajak Masyarakat Bertransaksi Secara Digital

"Kebetulan, selama KTT ini kita harus membahas tuntas  seluruh aspek pengalihan ke mata uang nasional masing-masing pada semua bidang kerja sama ekonomi antara kelima negara ini," katanya.

Putin mengatakan, Bank Pembangunan Baru BRICS, yang menjadi alternatif untuk lembag-lembaga keuangan bentukan Barat, memiliki peran penting dalam upaya tersebut.

Baca Juga: Al Hilal Juara Liga Saudi, Cristiano Ronaldo Masih Berpeluang Raih Trofi Pencetak Gol Terbanyak

Putin, yang masuk daftar perintah penangkapan internasional atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, tidak bisa menghadiri langsung KTT di Johannesburg itu.

Namun, Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa hadir dalam pertemuan puncak itu.

Baca Juga: MTI : Terkait ODOL, Kurangi Beban Jalur Darat, Tol Laut dan Kereta Api Perlu Dioptimalkan untuk Logistik

Baca Juga: Kaesang Bagikan Kabar Suka Cita: Istrinya Hamil

BRICS adalah kelompok negara-negara berperekonomian berkembang yang  menguasai seperempat ekonomi global.

BRICS juga berada di urutan kelima dalam perdagangan global, serta memiliki 40 persen dari total penduduk dunia.

"Saya ingin menggarisbawahi  bahwa bagian negara-negara BRICS, yang total berpenduduk tiga miliar, kini menguasai hampir 26 persen GDP (produk domestik bruto) global," kata Putin.

Putin mengatakan negara-negara BRICS melewati G7 (Kelompok Tujuh dan beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang) dalam paritas daya beli, yang pada 2023 diperkirakan mencapai 31,5 persen melawan 30 persen.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (8): Mencari Kakek di Hutan Kalimantan

Baca Juga: Prabowo Subianto Saksikan Pembelian 24 Pesawat Tempur Produksi Boeing Amerika Serikat

Putin mengatakan bahwa dalam satu dasawarsa terakhir ini investasi timbal balik antara negara-negara BRICS naik enam kali lipat.

Kerja sama antara negara-negara BRICS didasarkan atas prinsip kesetaraan, kemitraan, dan menghormati kepentingan masing-masing, kata Putin.

Baca Juga: Solois dan Anggota Grup Band One Direction, Niall Horan: Terima kasih Jakarta!

Putin mengutuk berbagai sanksi yang dijatuhkan kepada  negaranya.

Dia mengatakan ekonomi global terkena dampak buruk sanksi yang tidak sah dan pembekuan tidak sah aset negara-negara asing. ***

Berita Terkait