Maudy Ayunda Tuai Kritikan Karena Ingin Hapus Soal Pilihan Ganda Jika Jadi Menteri Pendidikan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 16 September 2023 19:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Sebuah pernyataan kontroversial dari Maudy Ayunda baru-baru ini telah memicu perdebatan sengit di media sosial.
Maudy Ayunda menjadi trending karena warganet membicarakan pernyataannya ketika ditanya menjadi Menteri Pendidikan.
Baca Juga: Pakar: Ada peluang PAN-Gerindra-Golkar usung RK di Pilgub DKI Jakarta
Jawaban Maudy Ayunda saat ditanya jika jadi Menteri Pendidikan tersebut menjadi viral dan menuai kritik dari warganet.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Akan Catat Sejarah Baru di Billboard Live Jepang Pada Oktober Mendatang
Bintang film terkenal Indonesia ini menyampaikan keinginannya untuk menghapus soal pilihan ganda dari kurikulum sekolah.
Pernyataan ini segera menjadi perbincangan hangat, dengan banyak pihak yang mendukung serta mengkritiknya.
Menurut Maudy Ayunda, soal pilihan ganda telah menjadi penyebab utama di balik kurangnya pemahaman konsep dan kemampuan analisis siswa di Indonesia.
Baca Juga: PECAH! Reality Club Sukses Getarkan Fandom Super Land di Bandung, Begini Keseruannya
Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres: Situasi Rafah yang Sedang Diserang Israel Ada di Ujung Tanduk
Ia berpendapat bahwa model pengujian ini mendorong siswa untuk sekadar menghafal jawaban daripada benar-benar memahami materi pelajaran dengan baik.
Pernyataannya ini segera mendapat perhatian luas di media sosial, termasuk salah satunya seorang warganet yang menjadi guru.
“Lol Mbak cantik coba dulu jadi guru yang pegang 4-6 kelas satu kelas isinya 25 orang," tulis sebuah akun.
Baca Juga: Kebakaran di Jalan Piere Tendean Manado Hanguskan Lima Rumah, 25 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Seorang warganet yang mengaku sebagai seorang guru merasa perlu untuk mengkritik pandangan Maudy.
Menurutnya, Maudy seharusnya mencoba terlebih dahulu menjadi seorang guru yang mengajar di kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
Baca Juga: Bupati Konawe Utara Terjang Banjir untuk Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Sulawesi Tenggara
Ia berpendapat bahwa pengalaman langsung di lapangan akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh pendidik di Indonesia.
Baca Juga: Ilma Sovri Yanti Ilyas: Gerbang Awal Kesehatan Anak Adalah Dengan Cegah Stunting
Kritik terhadap Maudy Ayunda segera tersebar luas di media sosial, dan dianggap tidak realistis dan tidak mengerti kondisi di lapangan.
Baca Juga: Pakar Ilmu Politik Asrinaldi: Prabowo Akan Menimbang Usulan Nama Artis untuk Jadi Menteri
Komentar-komentar seperti "Wkwkwk maudy enggak selalu hebat. Apa yang dia omongin juga bisa menimbulkan pro kontra kali ah."
"Ya yang jadi menteri pendidikan harus pernah ngabdi di sekolah pelosok, biar tahu kayak apa" tulis warganet lainya.
Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Populasi Berpendidikan Tinggi di Indonesia Masih di Bawah 10 Persen
“Mbak Maudy harus ngerain dulu jadi guru, baru ngomong begitu….” Tulis warganet lainya.
Baca Juga: Kota Gorontalo Kembali Jadi Juara Umum Pada MTQ Tingkat Provinsi Gorontalo
Perdebatan ini mencerminkan kompleksitas isu pendidikan di Indonesia, termasuk diantaranya adalah pengajaran dan penilaian siswa.
Hal ini adalah topik yang selalu menjadi perhatian utama, dan berbagai pendekatan telah diusulkan oleh para pakar pendidikan dan pemangku kepentingan.
Baca Juga: Menparekraf: Okupansi Hotel di Bromo Turun Drastis Dampak Kebakaran
Baca Juga: Jonminofri Nazir: Bagaimana Prospek eBook?
Maudy Ayunda, sebagai seorang figur publik, telah memberikan suaranya dalam perdebatan ini, meskipun pandangannya menjadi subjek perselisihan.
Sementara perdebatan terus berlanjut, isu-isu pendidikan di Indonesia tetap menjadi fokus utama bagi banyak orang yang berharap untuk memperbaiki sistem pendidikan di negara ini.
Dengan berbagai pandangan yang beragam, mungkin saatnya bagi semua pihak untuk duduk bersama dan berdiskusi tentang cara terbaik untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Pasca Lebaran 2024, Sejumlah Agen AMDK di Jakarta dan Depok Kehabisan Stok
Baca Juga: Rakyat Sudah Cerdas, Betulkah Cukup Dua Paslon Pilpres
Hal ini baik rasanya agar kedepan, orang -orang bisa lebih bijak melihat dan memberikan komentar agar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman modern.***