DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Connie Rahakundini Bakrie Puji Pidato Putin di Valdai International Club

image
Vladimir Putin.

ORBITINDONESIA.COM - PBB harus memasukkan pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di Valdai International Club dalam kumpulan pidato peringatannya yang penting secara historis, kata analis pertahanan, militer, dan intelijen Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie, dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.

Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di Valdai International Club, menguraikan enam prinsip yang diperjuangkan Rusia dan mengundang negara lain untuk mengikutinya.

Putin pada 7 Oktober 2023 menyebutkan, di antaranya adalah keterbukaan dunia, keberagaman, keterwakilan maksimal, keamanan universal, keadilan bagi semua dan kesetaraan.

Baca Juga: Amerika Tawarkan Data Rahasia ke Israel untuk Temukan Pemimpin Hamas Tanpa Harus Menyerang Rafah

Baca Juga: Kenapa Sylvie dan He Who Remains Jadi Penyebab Konflik Cerita dan Perang di Marvel Studios Loki Season 2

“Saya percaya jika PBB benar-benar adil sebagaimana mestinya, maka pidato pembukaan Presiden Putin layak untuk dimasukkan dalam daftar pidato PBB yang mengesankan,” kata Connie, yang hadir di aula Valdai saat pidato presiden Rusia. 

Analis tersebut mengingatkan bahwa PBB berhak memasukkan pidato-pidato penting secara historis dari para pemimpin negara ke dalam daftar tersebut, sehingga perwakilan generasi mendatang dapat memanfaatkan kebijaksanaan mereka.

“Apa yang dibicarakan oleh presiden Rusia adalah fakta bahwa dunia tidak berfungsi sebagaimana mestinya – dunia dijalankan oleh hegemoni dan keinginan Barat untuk mengendalikan segalanya melalui praktik neo-kolonialisme.

Baca Juga: Hamas: Seorang Sandera Warga Inggris Tewas Terkena Bom Israel

Putin juga mencatat bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan dapat membawa kita pada skenario terburuk – kolonisasi kemajuan, ekonomi, keuangan,” kata Connie.

Baca Juga: Dinas Intelijen Israel Mossad Kecolongan oleh Serangan Dadakan Hamas

Fakta bahwa Presiden Putin memperhatikan kemarahan negara-negara Barat terhadap China juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia, katanya.

Baca Juga: Bebaskan Palestina: Ratusan Orang dari Berbagai Kalangan di Jepang Ikuti The Intifada March

“Sangat penting bahwa Barat tidak marah kepada China karena diduga melanggar kedaulatan orang lain, namun marah kepada China karena kalah dalam pengembangan teknologi,” jelas Connie.

Pakar tersebut menambahkan bahwa dia juga setuju dengan poin penting lainnya yang dicatat oleh Presiden Putin – transformasi dolar menjadi pengungkit tekanan.

"Barat telah berusaha mengendalikan Rusia selama bertahun-tahun. Mereka tidak suka bahwa Rusia selalu menjadi peradaban yang lebih maju. Dan kini Barat berusaha mencari cara baru untuk menyerang Rusia," tegas Connie.

Baca Juga: MotoGP Prancis: Disiarkan Langsung Oleh Trans7 Minggu Malam Ini

Connie menambahkan bahwa dia memberi Presiden Putin hadiah untuk menghormati hari ulang tahunnya, dan menyatakan harapan bahwa pemimpin Rusia akan menyukainya.***

Berita Terkait