DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita Mengajak Vietnam Bekerja Sama dalam Pengembangan Mobil Listrik

image
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) bertukar cinderamata dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien (kanan), usai pertemuan di Hanoi, Kamis (11 Januari 2024). (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak Vietnam untuk bekerja sama dalam pengembangan beberapa sektor, seperti mobil listrik.

Sektor lain yang ditawarkan Agus Gumiwang Kartasasmita ke Vietnam antara lain industri hijau, ketahanan pangan, serta sektor pendukung seperti penelitian dan pengembangan serta sumber daya manusia.

Ajakan itu disampaikan Agus Gumiwang Kartasasmita pada pertemuannya dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien, di Hanoi, hari Kamis, 11 Januari 2024.

Baca Juga: Amerika Tawarkan Data Rahasia ke Israel untuk Temukan Pemimpin Hamas Tanpa Harus Menyerang Rafah

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari agenda Menteri saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraan ke Vietnam.

“Kami mengundang Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam untuk terus berdiskusi dengan kami guna memperkuat kerja sama dan kolaborasi ini,” kata Menteri Agus Kartasasmita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 12 Januari 2024.

Ia menyoroti, Indonesia memiliki pasar yang besar di sektor otomotif. Kepemilikan mobil di Indonesia dipatok sebanyak 19,1 juta unit, dan kepemilikan sepeda motor sebanyak 128 juta unit.

Baca Juga: Hamas: Seorang Sandera Warga Inggris Tewas Terkena Bom Israel

Selain itu, proyeksi permintaan baterai kendaraan listrik di Indonesia diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang.

Menteri Agus Kartasasmita berharap, kedua negara dapat saling mendukung dalam Pertemuan Kementerian Perindustrian ASEAN yang diadakan setiap tahunnya, karena potensi dan tantangan di sektor industri diperkirakan akan semakin terlihat.

Indonesia saat ini berada di peringkat sepuluh besar produsen dunia, dengan nilai output manufaktur global sebesar 1,4 persen, menurut data yang dirilis oleh Safeguard Global. Sedangkan menurut World Population Review Data, Indonesia menempati peringkat ke-12 dan Vietnam ke-23.

Baca Juga: Bebaskan Palestina: Ratusan Orang dari Berbagai Kalangan di Jepang Ikuti The Intifada March

Hingga November 2023, penanaman modal Indonesia di Vietnam mencapai US$651,21 juta dengan total 120 proyek. Dari sisi realisasi investasi, Indonesia menduduki peringkat kelima negara ASEAN yang melakukan penanaman modal di Vietnam.

Indonesia juga menjadi tujuan investor Vietnam yang ingin berinvestasi di sektor industri. Pada tahun 2023, realisasi investasi Vietnam di Indonesia meningkat menjadi US$1,5 juta atau naik 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Investasi pada sektor industri mengalir pada industri kertas dan percetakan serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait