DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Apa yang Dimaksud Energi Baru Terbarukan? Simak Penjelasan Lengkap, Ciri, dan Jenisnya di Sini

image
Ilustrasi, kincir angin salah satu pemanfaatan energi baru terbarukan dari angin. (PIXABAY/distelAPPArath)

ORBITINDONESIA.COM - Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi salah satu topik yang muncul di dalam debat cawapres kedua yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 21 Januari 2024 malam.

Hal tersebut dapat disimak saat calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar.

Dia mengatakan, cadangan energi baru terbarukan di dalam negeri dapat mencapai 3.686 gigawat.

Baca Juga: Lemon Memberi Energi dan Meningkatkan Suasana Hati Anda

"Potensi energi baru terbarukan juga luar biasa sekali bisa mencakup 3.686 gigawatt yang meliputi energi surya, angin, air, bio energi, dan panas bumi,” kata Gibran di acara debat.

Lantas, apa yang dimaksud dengan energi baru terbarukan (EBT/Renewable Energy) tersebut?

Dilansir dari laman Sucifindo pada Senin, 22 Januari 2024, EBT mengacu pada sumber daya energi yang dapat diperbaharui secara alami dan tidak dapat habis baik yang berasal dari Bumi maupun dari luar Bumi.

Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Urgensi Transisi Energi Fosil dan Masa Depan Dunia

Karena itu, EBT diyakini dapat menjadi jawaban dari persoalan iklim global yang terus memburuk dari waktu ke waktu.

Sebagai energi yang dapat diperbaharui terus-menerus, EBT memiliki ciri-ciri yang dapat mudah dikenali dan dimengerti masyarakat, di antaranya:

1. Berasal dari Alam
EBT berasal dari sumber daya alam yang melimpah dan dapat diperbaharui. Tidak hanya itu, sumber EBT juga mudah diperoleh seperti cahaya dan panas matahari, angin, air, dan biomassa.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Transisi dari Energi Fosil Menghadapi Tantangan Infrastruktur dan Investasi

2. Ramah Lingkungan
EBT relatif tidak menghasilkan emisi karbon atau polusi yang merusak lingkungan sekitar. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang menghasilkan polusi udara dan mencemari lingkungan.

3. Rendahnya Emisi GRK
Selain relatif tidak menghasilkan emisi karbon, pemanfaatan EBT diyakini bebas dari emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang mengakibatkan pemanasan global (global warming).

4. Efisiensi Energi
Dalam penggunaan tertentu, EBT memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dalam menghasilkan listrik atau tenaga panas. Panel surya, misalnya, dapat mengubah sinar matahari menjadi listrik dengan tingkat efisiensi yang terus meningkat tanpa perlu menggunakan bahan bakar fosil yang penuh risiko menghasilkan polusi.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Eko Sulistyo: Pemilu Global 2024 Bisa Pengaruhi Transisi Energi Fosil di Banyak Negara

Apa saja yang dapat menjadi sumber Energi Baru Terbarukan? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, EBT berasal dari sumber daya alam yang melimpah dan tidak akan habis, berikut ini contohnya:

1. Aliran Air
Aliran air merupakan sumber EBT yang dapat menghasilkan tenaga air (hydropower) seperti sungai dan air terjun. Di Indonesia, pemanfaatan hydropower sudah dilakukan, salah satunya ada di Pembangkit Listrik Posi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

2. Sinar Matahari
Sinar Matahari merupakan sumber utama energi surya (solar energy). Untuk mendapatkan energi surya dibutuhkan panel surya yang berfungsi "menangkap" sinar matahari dan menjadikannya energi.

Di Indonesia sudah ada sejumlah daerah yang memiliki instalasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Misalnya PLTS Terapung Cirata Indonesia.

3. Hembusan Angin
Angin dapat menghasilkan energi angin (wind energy) melalui hembusannya yang dapat terus menerus diperbaharui. Hembusan angin yang cukup dapat menggerakkan turbin yang dapat menghasilkan listrik.

Salah satu contoh penerapannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLT Bayu) Sidrap yang terletak di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

4. Panas Bumi
Panas Bumi yang dapat diperoleh di dalam Bumi merupakan sumber energi panas Bumi (geothermal) yang dapat menghasilkan listrik. Salah satu instalasi yang memanfaatkan energi panas Bumi di Indonesia adalah PLTP Sarulla.

5. Biomassa
Biomassa atau energi biomassa (biomas energy) merupakan energi yang diperoleh limbah organik, khususnya limpah hasil pertanian atau kayu.

PLTBM Pulubala di Gorontalo merupakan contoh baik pemanfaatan sumber energi dari biomassa tongkol jagung.

6. Ombak
Sama seperti energi air, ombak yang ada di lautan juga dapat dimanfaatkan menjadi energi (wave energy) yang bermanfaat bagi manusia. Indonesia yang memiliki wilayah lautan yang luas memiliki potensi energi ombak yang besar.

Itulah pengertian, ciri-ciri, dan jenis energi baru terbarukan (EBT). Semoga bermanfaat.***

Berita Terkait