DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Puisi Khalil Gibran tentang Wanita dan Derita

image
Ilustrasi wanita dan derita (Foto: my modern met)

ORBITINDONESIA.COM - Seorang wanita berbicara, sambil berkata, Tuturkan pada kami perihal Derita.

Dia berkata:

Penderitaanmu adalah robeknya kulit yang menutupi kesadaranmu.

Baca Juga: Kaesang Bagikan Kabar Suka Cita: Istrinya Hamil

Sebagaimana biji buah mesti pecah, agar intinya bisa tegak di bawah matahari, demikian pula kau mesti mengenali derita.

Kalau saja kau menerima hatimu di dalam ketakjuban terhadap keajaiban sehari-hari dari hidupmu, deritamu rasanya tak kurang me- nakjubkan dibanding kerianganmu;

Dan kau akan menerima pergantian musim di hatimu, sebagaimana kau telah selalu menerima perubahan musim yang melintas di atas ladang-ladangmu.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (8): Mencari Kakek di Hutan Kalimantan

Dan kau ingin menyaksikan dengan tenang melalui musim dingin kesedihahanmu.

Banyak di antara penderitaanmu adalah pi- lihanmu sendiri.

Itulah obat pahit yang dengannya dokter di dalam dirimu menyembuhkan dirimu yang sakit.

Baca Juga: Solois dan Anggota Grup Band One Direction, Niall Horan: Terima kasih Jakarta!

Maka percayailah dokter itu, dan minumlah obatnya dalam kesunyian dan kesentosaan; Sebab tangannya, walau berat dan keras, di- bimbing oleh tangan lembut Yang Tiada Nam- pak.

Dan cawan yang ia bawa, walau memba- kar bibirmu, telah diciptakan dari tanah liat yang Tukang Tembikar telah membasahkan dengan airmata-Nya nan suci.

(Karya penyair Lebanon Khalil Gibran, dikutip dari bukunya Sang Nabi) ***

Sumber: Buku Sang Nabi

Berita Terkait