DECEMBER 9, 2022
Kolom

Alex Runggeary: Wajah Indonesia Hari Ini Pasca Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count

image
Prabowo Subianto (Foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Prabowo-Gibran keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 versi Quick Count (QC). Sudah dapat dipastikan tidak akan jauh berbeda dengan Real Count (RC) KPU.

Mengapa karena metodologi yang digunakan sudah sesuai dengan peruntukannya secara ilmiah. Maksudnya obyektif tanpa turut campur subyektivitas pengurus lembaga survei. Karena yang berbicara adalah data.

Denny JA dengan LSI-nya telah membuktikan selama 5 kali pilpres kalau QC akan selalu sama dengan RC. Bahkan untuk ini, beliau mendapatkan penghargaan.

Baca Juga: Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak Ingin Kembangkan Kemitraan Strategis Bersama Prabowo Subianto

Banyak lembaga survei dunia juga melakukan hal yang sama dengan metodologi yang sama. Dan hasilnya sama. Inilah mengapa beberapa pemimpin dunia telah mengucapkan selamat kepada Prabowo jauh sebelum ada kepastian RC dari KPU

Kita sebagai warga pemilih dari satu negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, harus belajar menerima kekalahan dan bersatu kembali dengan mayoritas penduduk yang telah memilih Prabowo-Gibran. Terlepas dari berbagai perbedaan dan ataupun kekurangan yang ada.

Buat saya yang menarik adalah apa sesungguhnya wajah Indonesia hari ini dengan komposisi 01 = 25 persen, 02 = 58 persen dan 03 = 17 persen?. Mari kita simak ada apa, secara makro berada di balik penampilan seperti ini.

Baca Juga: Sambil Menggendong Kucing Bernama Bobby, Prabowo Terima Kunjungan Duta Besar China Lu Kang

Sesuai penjelasan pak Denny, kelompok terbesar pemilih atau populasi yang diwakili sampling (1) Wong Cilik dan (2) Kaum Muda mendominasi pilihan ke 02. Ada dua variabel utama mereka melakukan pilihan adalah (a) Pengenalan atau dikenal; (b) Disenangi/disukai.

Menilik dua variabel di atas dapat dikatakan merupakan reaksi spontan terhadap rangsangan yang masuk ke otak melalui indera, melihat atau baca atau melihat dan mendengar melalui video/TV. Hampir dapat dipastikan tidak ada jeda waktu untuk menimbang-nimbang jawaban secara mendalam.

Ini juga merupakan alasan mengapa dalam dunia bisnis untuk memperkenalkan satu produk ke pasar menggunakan iklan hampir tak terputus, tentu dengan biaya tinggi. Telah terbukti dalam bisnis game kalau penjualan produk itu meningkat seiring naiknya biaya iklan. Menanamkan kesan kedalam jiwa calon pembeli.

Baca Juga: Ungkap Alasannya Memilih Dampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Denny JA Masuk ke Trending Topik Indonesia di X

Reaksi spontan merupakan sifat hakiki dari survei ringkas, hanya untuk mengetahui reaksi responden terhadap sesuatu yang menjadi objek survei.

Apalagi itu menyangkut dengan pejabat tinggi yang sudah terkenal ditambah, pencitraan terus menerus dan bansos yang menyentuh rakyat banyak. Responden tak memiliki ruang dan waktu untuk menggunakan nalar secara kritis dan mendalam. Hal ini wajar saja sesuai tujuan survei.

Kita tahu banyak protes di sana sini, khususnya dari kalangan Perguruan Tinggi dan berbagai pihak lainnya. Ini tak terlalu diperdulikan kedua kelompok ini. Yang penting aman dan makan cukup, kehidupan terus berlanjut.

Baca Juga: Dengan Dua Tangannya, Prabowo Subianto Salami Presiden Jokowi di Peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara

Mereka tak terlalu perduli dengan konsep tak kasat mata seperti mundurnya demokrasi dan hukum, yang bisa mengarah ke otoritrian (autocratic legalism, asas hukum yang diplintir) yang bisa berujung menghambat kebebasan warga untuk berpendapat.

Wajah Indonesia hari telah dengan cermat tergambar di sini, diwakili oleh kedua kelompok tersebut di atas bahwa semuanya akan baik baik saja. Tidak terlalu memperdulikan hal hal lainnya. Perwakilan yang sahih. Yang penting aman dan makan cukup. Nothing else matters !

Tantangan terberat bagi Prabowo - Gibran  adalah bagaimana merangkul semua pihak yang berbeda pandang, mendengarkan mereka.

Baca Juga: Surat Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak atas Terpilihnya Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto

Dan membuktikan bahwa apa yang dikhawatirkan pihak pihak tertentu itu akan ditangani dengan cermat sesuai aturan yang ada serta tak akan terjadi hal hak yang tak dinginkan. Wallahu'alam!

(Oleh: Alex Runggeary, penulis) ***

Berita Terkait