DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Taman Mini Indonesia Indah Luncurkan Program Wisata Budaya untuk Mendukung Merdeka Belajar

image
Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang di seminar Implementasi Kurikulum "Merdeka Belajar" di Sasono Langen Budoyo TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 22 Februari 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) meluncurkan program wisata budaya untuk guru dan peserta didik sebagai bentuk dukungan kepada kurikulum Merdeka Belajar.

"Taman Mini Indonesia indah bisa menjadi tempat alternatif belajar selain ruang kelas karena menyuguhkan wisata budaya," kata Direktur Utama TMII Claudia Ingkiriwang di sela-sela seminar tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sasono Langen Budoyo TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 22 Februari 2024.

Acara itu dihadiri 667 guru tingkat Sekolah Dasar (SD) dari 160 sekolah, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Salikun, dan pendiri Ganara Art, Tita.

Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Gelar Konser Musik untuk Natal dan Tahun Baru

Menurut Claudia, konsep wisata budaya yang disuguhkan sesuai kurikulum Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Di Taman Mini Indonesia Indah, guru bisa mengajak muridnya mengunjungi berbagai anjungan daerah untuk mengenal ragam budaya Indonesia dan museum sebagai sarana pembelajaran sejarah.

Kemudian wahana seperti Taman Burung dan Taman Reptil yang dapat menjadi sarana pembelajaran tanpa harus merasa jenuh bila terus berada di ruang kelas.

Baca Juga: 1 Sampai 3 Maret Taman Mini Indonesia Indah Selenggarakan Taman Imlek Indonesia Bersate

Upaya TMII dalam mendukung kurikulum Merdeka Belajar dan kompetensi guru ini mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Kepala bidang Sekolah Dasar Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Salikun menuturkan, kurikulum Merdeka Belajar adalah pembelajaran dengan paradigma baru.

Pembelajaran paradigma baru ini menyangkut bagaimana memanfaatkan kolaborator untuk pembelajaran, termasuk menggunakan sarana dan prasarana TMII. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait