DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ikuti Tips Ini Agar Bisa Anak Remaja Mau Bersikap Terbuka pada Orangtua

image
Orang Tua Wajib Tahu, Berikut Ini Tips yang Perlu Dicoba Agar Anak Remaja Mau Terbuka Pada Orang Tua

ORBITINDONESIA- Terkadang anak khususnya remaja tidak mudah berbagi cerita dengan orangtua, sikap terbuka

Anak maupun remaja enggan bersikap terbuka saat menceritakan kegiatan atau masalah yang dialami.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Bantah Melobi Kursi Kabinet Ketika Kunjungan Rombongan PAN Temui Presiden Jokowi

Alasan mereka tidak bersikap terbuka karena merasa takut dihakimi, dimarahi dan mendapat ceramah.

Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi seorang Psikolog Klinis Anak dan Remaja,  mengatakan sering mengajak ngobrol dan berdiskusi akan membuat anak remaja lebih terbuka pada orangtua.

Baca Juga: Inilah Cara Menurunkan Berat Badan dengan Prinsip Sehat Ala Diet Defisit kalori

Vera memaparkan bahwa sejak usia dini orangtua harus membiasakan diri untuk saling berbagi cerita.

Baca Juga: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Sebut Penyanyi Mahalini Dinikahi Rizky Febian Sesuai Syariat Islam

Jika tidak dilakukan, kebiasaan menjaga komunikasi ini akan membuat anak tertutup di kemudian hari.

Menurut Vera, cara yang paling tepat untuk membuat anak berbagi cerita dengan orangtua adalah dengan melakukan obrolan setiap hari dan belajar mendengarkan.

"Jadi lebih sering ngobrol 5-10 menit sehari, sering punya waktu berdua dengan anak ini, dan lebih belajar mendengarkan," ujar Vera.

Baca Juga: Ini Kata Psikolog, Cara Mencegah Peristiwa Perundungan Dimulai dari Wellbeing dan 8K

Lebih lanjut, Vera mengatakan bahwa anak akan memiliki lebih banyak emosi saat menginjak usia remaja.

Orangtua pun cenderung akan ikut terbawa emosi lantaran tidak dapat memahami perasaan anak. Kemarahan tersebut, akan dipahami oleh anak bahwa orangtuanya bukan tempat yang baik untuk bercerita.

Menurut Vera, di saat seperti ini orangtua lebih baik memposisikan diri sebagai pendengar. Bila diminta saran, barulah memberikan pendapat.

"Remaja itu wadahnya emosi, mereka lagi belajar untuk mengelolanya. Jadi sebagai orangtua kita tampung dulu, seringnya kan orangtua langsung marahin kalau anak bercerita," katanya.

Baca Juga: Ini Kata Psikolog Tentang Penerapan Batas saat WFH Bisa Berikan Ketenangan

"Yang dibutuhkan itu emosinya keluar agar dia bisa berpikir dan sering kali solusinya itu datang ketika ngobrol. Ini harus dilakukan dicicil, pelan-pelan enggak bisa langsung," lanjut Vera.

Akan tetapi, bila anak sudah terlanjur tertutup maka hal yang paling bisa dilakukan adalah memperbaiki hubungan antara anak dan orangtua.

Orangtua juga dilarang untuk menyalahkan anak akan ketidakterbukaan. Pelan-pelan harus dilakukan komunikasi yang santai dan menyenangkan.

"Kalau anak yang sudah terlanjur tertutup berarti kan ada koneksi yang enggak bagus antara orangtua dan anak, itu yang harus diperbaiki dan jangan langsung mengkoreksi anak, anak enggak akan terima," tutup Vera.***

Berita Terkait