DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Di China Ada Pasar Jodoh, Orangtua Berkumpul Mencarikan Jodoh untuk Anak Mereka

image
Orangtua di Beijing, China Berkumpul di Pasar Jodoh Mencarikan Jodoh untuk Anak Mereka.

ORBITINDONESIA – Jodoh bukan melulu urusan anak, namun juga urusan orangtua. Seperti halnya di China, orangtua akan turun mencarikan jodoh untuk anak mereka bila usianya sudah melampaui 30 tahun.

Dalam mencarikan jodoh untuk anak mereka, orangtua di China khususnya di Kota Beijing berkumpul di sebuah taman yang oleh orang-orang setempat disebut pasar jodoh.

Baca Juga: Wabah Virus Lassa di Nigeria Sebabkan 156 Orang Meninggal Dalam 4 Bulan Terakhir

Fakta unik ini diunggah oleh youtuber asal Indonesia yang bermukim di Beijing, Rudy Chen di akun youtubenya @Rudy Chen berjudul “Cari Jodoh di Pasar Jodoh Beijing China” seperti dilihat ORBITINDONESIA, Jumat 15 Juli 2022.

Baca Juga: Percaya Kepada Koperasi

Baca Juga: Ardil Johan Kusuma: Ada Peluang PAN-Gerindra-Golkar Usung Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta

Dalam laporannya, Rudy menggambarkan pasar jodoh di Beijing seperti taman yang rapih dan bersih. Orang yang masuk ke pasar jodoh itu umumnya orangtua, baik itu laki-laki atau perempuan yang ingin mencarikan jodoh untuk anak mereka.

Anak-anak yang mereka carikan jodoh umumnya yang sudah usianya melampaui 30 tahun. Orangtua di sana memandang usia 30 tahun adalah masa kritis bagi seseorang untuk berkenaan mencari jodoh.

Anak-anak yang mereka carikan jodoh umumnya memiliki pendidikan tinggi dengan pekerjaan yang bagus. Ada yang dokter, manajer, dan pengusaha, dan profesional lainnya.

Baca Juga: Danrem 131/Santiago Serahkan Bantuan Bagi Pengungsi Korban Erupsi Gunung Ruang di Singkil, Kota Manado

Anak-anak itu menurut laporan host Rudy Chen, tidak memiliki waktu luang banyak untuk berkenalan dengan calon jodoh mereka. Jadilah mereka “telat” menikah.

Baca Juga: Prof. Zainun Kamal: Soal Nikah Beda Agama, Ada Beda Pengertian tentang Musyrik, Ahlul Kitab, dan Kafir

Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres: Situasi Rafah yang Sedang Diserang Israel Ada di Ujung Tanduk

Di pasar jodoh itu, orangtua menulis di atas kertas tentang status pendidikan, pekerjaan, dan usia anak mereka. Orangtua itu juga berkomunikasi dengan lainnya bila saling tertarik untuk menjodohkan anak mereka.

Bila sudah tertarik, orangtua itu saling bertukar nomor telepon dan wechat agar bisa berkomunikasi lebih lanjut. Mereka kemudian mengatur pertemuan untuk mengenalkan anak-anak mereka agar menemukan jodohnya.

Apa yang dikerjakan oleh orangtua ini, anak-anak muda di China memberi tanggapan beragam. Tetapi, mereka umumnya setuju saja, karena orangtua itu memberi perhatian kepada masa depan anak mereka agar lebih baik.

Baca Juga: Kebakaran di Jalan Piere Tendean Manado Hanguskan Lima Rumah, 25 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Mereka beranggapan kesibukan yang dihadapi oleh anak-anak muda sekarang ini membuat mereka kehabisan waktu dan ruang untuk mengenal calon jodoh mereka secara intensif.

Baca Juga: Piala Presiden, Borneo FC: Masih Ada Peluang

Baca Juga: Bupati Konawe Utara Terjang Banjir untuk Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Sulawesi Tenggara

Di situlah orangtua berperan mencarikan jodoh untuk anaknya, terutama yang berusia kritis.

Anak-anak muda di China memandang bahwa usia menikah yang ideal adalah antara usia 25 tahun sampai 30 tahun.

Bila usia mereka di atas 30 tahun, orangtua yang bertindak mencarikan jodoh untuk anak mereka adalah langkah yang bisa dipahami. ***

Berita Terkait