Mari Kita Bicara tentang Hamas yang Melawan Penjajahan Israel di Gaza

ORBITINDONESIA.COM - Mari kita bicara tentang Hamas — dan benar-benar mendidik para kritikus dengan fakta. Hamas tidak memulai perang ini. Hamas meresponsnya.

Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifada Pertama — setelah puluhan tahun pendudukan ilegal, pembantaian, dan kebrutalan harian oleh Israel. Hamas tidak menciptakan kekerasan — melainkan berasal dari kekerasan.

Dan inilah bagian yang tidak akan diberitahukan oleh berita Anda: Israel sebenarnya "membantu" Hamas bangkit di tahun 80-an, (dengan membiarkan bantuan Qatar mengalir ke Hamas), dengan harapan hal itu akan memecah belah perlawanan Palestina dan melemahkan PLO yang sekuler. Itu bukan konspirasi — itu fakta yang terdokumentasi.

Sejak saat itu, Hamas telah berkembang. Hamas bukan sekadar kelompok perlawanan — melainkan badan pemerintahan. Hamas mengelola sekolah, rumah sakit, badan amal, dan layanan sosial di bawah salah satu pengepungan paling brutal dalam sejarah modern. Ketika bantuan internasional mengering dan Otoritas Palestina menyerah, Hamas turun tangan untuk mengurus rakyatnya.

Dan inilah yang diajarkan sejarah kepada kita: Kongres Nasional Afrika di bawah Nelson Mandela? Teroris. Tentara Republik Irlandia? Teroris. George Washington dan para revolusioner Amerika? Teroris—setidaknya menurut kekaisaran yang mereka lawan.

Sejarah selalu berulang. Pertama mereka menyebutmu teroris. Lalu mereka menyebutmu pahlawan—setelah kau menang.

Mari kita perjelas: Melawan pendudukan bukanlah terorisme. Melawan genosida bukanlah ekstremisme. Mencoba menghentikan fosfor putih jatuh pada anak-anak bukanlah kejahatan.

Saat ini, percakapan serius sedang berlangsung—dari Afrika Selatan hingga Amerika Latin hingga sebagian Eropa—tentang penghapusan Hamas dari daftar teroris. Karena semakin banyak orang akhirnya bertanya:

Siapakah teroris sebenarnya? Mereka yang mengebom rumah sakit dan membuat anak-anak kelaparan? Atau mereka yang mencoba menghentikannya?

Hamas tidak jatuh dari langit. Hamas lahir dari kekerasan Israel. Hamas memerintah. Hamas melawan. Hamas bertahan.

Dan suka atau tidak suka Barat — ini akan menjadi bagian dari kisah Palestina yang merdeka.

Sebuah foto menjadi viral karena suatu alasan. Seorang sandera Israel — setelah dibebaskan oleh Hamas — mencium kepala penculiknya.

Ia diberikan barang-barang, dokumen, dan dipulangkan dengan bermartabat dan hormat. Dan ia bukan satu-satunya.

Hampir setiap sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas berbicara positif tentang perlakuan yang mereka terima: Tidak ada penyiksaan. Makanan yang cukup. Perawatan medis. Bahkan kebaikan.

Sandera lansia Yocheved Lifshitz menggambarkan para penculiknya sebagai "lembut."

Sementara itu, anak-anak Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel kembali dengan luka memar, trauma, dan dianiaya.

(Oleh Mohamed El-Fateh) ***