Benang Merah Festival: Seni, Inklusi, dan Kemeriahan Akhir Pekan
ORBITINDONESIA.COM – Benang Merah Festival hadir akhir pekan ini, menawarkan panggung untuk semua. Dari tari hingga musik, festival ini menjanjikan pengalaman seni yang meriah dan inklusif. Tak hanya itu, acara ini juga ramah bagi penyandang disabilitas, menegaskan komitmen terhadap keberagaman.
Festival seni kerap kali menjadi ajang eksklusif yang tidak semua orang bisa nikmati. Benang Merah Festival hadir untuk mematahkan stigma ini dengan menghadirkan acara yang inklusif. Inklusivitas dalam acara seni masih menjadi isu penting di Indonesia, di mana akses bagi penyandang disabilitas seringkali terbatas.
Data menunjukkan bahwa 15% dari populasi dunia adalah penyandang disabilitas, namun partisipasi mereka dalam acara seni masih minim. Festival seperti Benang Merah membuka jalan untuk perubahan ini dengan menyediakan fasilitas aksesibilitas. Tren ini diharapkan dapat menginspirasi acara serupa untuk mengadopsi praktik inklusif.
Festival ini menjadi cerminan dari masyarakat yang lebih inklusif dan menerima. Namun, pertanyaan tetap ada apakah langkah ini cukup untuk mendorong perubahan. Perlu lebih dari sekadar acara untuk benar-benar mengubah pola pikir dan kebijakan terkait inklusivitas.
Benang Merah Festival mengajarkan kita tentang pentingnya inklusi dalam seni dan kehidupan sehari-hari. Apakah kita siap untuk terus mendukung dan mendorong acara yang lebih inklusif? Hanya waktu yang dapat menjawab, namun langkah kecil ini adalah awal yang baik untuk perubahan besar.
(Orbit dari berbagai sumber, 22 Agustus 2025)