Proyek Pemukiman Israel di Tepi Barat: Ancaman Dua Negara
ORBITINDONESIA.COM – Keputusan Israel untuk menyetujui proyek pemukiman kontroversial di Tepi Barat memicu kekhawatiran global tentang masa depan solusi dua negara.
Israel memberikan persetujuan akhir untuk proyek pemukiman di E1, wilayah terbuka di timur Yerusalem. Proyek ini telah dipertimbangkan selama lebih dari dua dekade namun terhambat oleh tekanan AS. Komunitas internasional sebagian besar menganggap pembangunan pemukiman di Tepi Barat ilegal dan menghalangi perdamaian.
Persetujuan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, di mana serangan oleh pemukim terhadap warga Palestina meningkat. Lebih dari 700,000 pemukim Israel sekarang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Rencana ini mencakup sekitar 3,500 apartemen yang berdekatan dengan pemukiman Maale Adumim dan 350 rumah di Ashael dekat Hebron.
Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, menyebut persetujuan ini sebagai penolakan terhadap negara-negara Barat yang berencana mengakui negara Palestina. Ia menekankan bahwa setiap pemukiman dan unit rumah adalah paku bagi ide negara Palestina. Perdana Menteri Netanyahu menolak gagasan negara Palestina berdampingan dengan Israel.
Dengan dukungan kuat dari pemerintah Israel, proyek pemukiman ini tampaknya sulit dihentikan. Apakah ada harapan bagi perdamaian di antara dua bangsa ini? Dunia menanti untuk melihat apakah solusi dua negara dapat direalisasikan atau hanya akan menjadi impian yang pupus.
(Orbit dari berbagai sumber, 22 Agustus 2025)