Toxic Work Culture: The Hidden Cost of High Salaries in Tech

ORBITINDONESIA.COM – Seorang teknisi di Delhi-NCR memicu perdebatan tentang budaya kerja beracun, mengungkap tekanan yang menghantui meski berpenghasilan tinggi.

Kisah ini muncul dari seorang karyawan teknologi di Delhi-NCR yang mengungkapkan penderitaan akibat kelelahan dan kecemasan. Meski berpenghasilan hampir Rs 30 lakh per tahun, tekanan pekerjaan, jam kerja panjang, dan kurangnya fleksibilitas menjadi beban tak tertahankan. Kondisi ini memburuk selama setahun terakhir, di mana ia mengalami sakit kepala, gangguan mental, dan kelelahan konstan.

Posting Reddit dari karyawan ini mengungkapkan lingkungan kerja yang menuntut dan tidak fleksibel. Tekanan pekerjaan ekstrem, kerja selama festival besar, dan kebijakan cuti sakit yang tidak ramah menambah beban. Meskipun ini bukan masalah upah, melainkan tentang masa depan yang diinginkan karyawan tersebut. Diskusi ini mengungkap masalah lebih luas yang dialami banyak pekerja teknologi di NCR, di mana budaya kerja beracun menjadi norma.

Respon daring memperlihatkan bahwa isu ini lebih dari sekadar masalah individu. Banyak pengguna menyarankan agar kesehatan menjadi prioritas, sementara yang lain menyoroti perlunya perubahan kebijakan perusahaan. Beberapa menyarankan agar mencari peluang kerja di luar NCR untuk memperluas kesempatan, menekankan pentingnya kesehatan mental di tengah tekanan pekerjaan yang tinggi.

Kisah ini membuka mata kita tentang realitas budaya kerja di industri teknologi. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih manusiawi? Perubahan kebijakan dan fokus pada kesejahteraan karyawan mungkin menjadi langkah awal menuju solusi.

(Orbit dari berbagai sumber, 29 Agustus 2025)