Kontroversi Baru: Mengapa Model Kerja 996 Kembali Dibahas?

ORBITINDONESIA.COM – Model kerja 72 jam per minggu kembali menjadi topik hangat. Diskusi ini dipicu oleh kebangkitan metode 996 yang banyak menuai kritik.

Model kerja 996, yang berarti bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu, berasal dari Tiongkok. Model ini sering dikaitkan dengan industri teknologi yang berkembang pesat di negara tersebut. Namun, model ini juga menuai kritik karena dianggap melelahkan dan tidak manusiawi.

Para pendukung 996 berpendapat bahwa model ini mendorong produktivitas dan kecepatan inovasi. Namun, data menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang dapat mengakibatkan tingkat stres yang tinggi dan kesehatan yang memburuk. Studi menunjukkan bahwa keseimbangan kerja dan hidup adalah faktor kunci dalam menjaga produktivitas jangka panjang.

Beberapa pemimpin perusahaan berpendapat bahwa model 996 adalah bagian penting dari budaya kerja kompetitif. Namun, banyak pekerja dan aktivis hak asasi manusia menolak pandangan ini, menganggapnya sebagai eksploitasi tenaga kerja. Opini publik terpecah, dan perdebatan ini menggarisbawahi pertanyaan tentang nilai kehidupan kerja yang seimbang.

Mungkinkah kita menemukan titik temu antara produktivitas dan kesejahteraan karyawan? Pertanyaan ini tetap menjadi tantangan bagi para pemimpin di era globalisasi ini. Masyarakat perlu merenungkan kembali arti sebenarnya dari kerja dan kehidupan yang seimbang.

(Orbit dari berbagai sumber, 30 Agustus 2025)