Guncangan Bursa Saham Indonesia: Imbas Demo dan Kejatuhan IHSG

ORBITINDONESIA.COM – Jumat memanas di Jakarta saat demo besar mengguncang Bursa Saham Indonesia, menguapkan market cap senilai Rp 195 triliun dalam sehari.

Bursa saham Indonesia mengalami penurunan tajam pada Jumat, 29 Agustus 2025, menyusul demo besar yang memicu kepanikan di pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh lebih dari 2% sebelum akhirnya memangkas penurunannya di akhir sesi. Ini terjadi hanya sehari setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, menunjukkan volatilitas yang tinggi di pasar.

Seluruh sektor berada di zona merah, dengan utilitas, konsumer non-primer, dan finansial mencatat penurunan terbesar. Saham-saham blue chip seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Telkom Indonesia (TLKM) menjadi pemberat utama IHSG. Volume perdagangan mencapai rekor tertinggi tahun ini, menembus 50,53 miliar dengan nilai transaksi Rp 22,73 triliun, menandakan aktivitas jual yang masif. Investor asing mencatat net sell terbesar sejak Juli 2025, mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap stabilitas pasar.

Kejatuhan IHSG ini mengungkapkan kerentanan pasar saham Indonesia terhadap kondisi sosial-politik domestik. Aksi demo yang berdampak signifikan menunjukkan bagaimana isu-isu di luar ekonomi dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan stabilitas pasar. Sektor-sektor tertentu yang lebih tahan terhadap gejolak, seperti energi dan teknologi, menunjukkan penurunan yang lebih kecil, menandakan peluang diversifikasi portofolio di tengah ketidakpastian.

Fluktuasi pasar yang tajam ini mengingatkan kita pada pentingnya kestabilan politik dan sosial dalam menjaga kepercayaan investor. Bagaimana langkah pemerintah dan otoritas terkait untuk meredakan ketegangan dan memulihkan kepercayaan pasar akan menjadi kunci pemulihan ekonomi ke depan. Apakah kita siap menghadapi tantangan ini dan menjadikannya pelajaran untuk masa depan yang lebih stabil?

(Orbit dari berbagai sumber, 31 Agustus 2025)