Powell's Economic Balancing Act: Inflation and Employment at Crossroads

ORBITINDONESIA.COM – Dalam pidatonya di simposium ekonomi tahunan Federal Reserve, Jay Powell mengungkapkan kekhawatiran baru tentang pasar tenaga kerja AS sambil mempertahankan fokus pada inflasi yang membandel.

Simposium Jackson Hole kali ini menjadi lebih penting karena ketegangan antara Gedung Putih dan Federal Reserve mengenai kebijakan suku bunga. Presiden Trump mendorong suku bunga lebih rendah, sementara Fed berjuang menyeimbangkan prospek pekerjaan yang melemah dengan tekanan inflasi yang terus berlanjut.

Powell menekankan bahwa inflasi tetap tinggi meski ada tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja. Dalam pidatonya, ia menyebutkan bahwa tingkat pengangguran meningkat hampir satu poin persentase, sesuatu yang jarang terjadi di luar periode resesi. Ini menambah kompleksitas bagi Fed dalam menetapkan kebijakan yang tepat.

Langkah Powell untuk membuka kemungkinan penurunan suku bunga di bulan September mencerminkan perubahan dalam prioritas Fed. Ini menunjukkan bahwa Fed mungkin lebih siap untuk bertindak cepat dalam menghadapi risiko pasar tenaga kerja yang meningkat, meskipun inflasi tetap menjadi perhatian utama.

Pidato Powell menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Fed dalam mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang. Mengingat perubahan cepat di pasar, investor harus tetap fokus pada rencana keuangan jangka panjang mereka. Apakah langkah berikutnya Fed akan berhasil menyeimbangkan inflasi dan lapangan kerja? Hanya waktu yang bisa menjawab.

(Orbit dari berbagai sumber, 7 September 2025)