Meracik Parfum Jadi Media Healing Warga Batam

ORBITINDONESIA.COM - Sejumlah warga Kota Batam, Kepulauan Riau, mengikuti kelas meracik parfum yang ditaja oleh room story and workshop Batam Sandyakala_Story bekerja sama dengan Perfume Workshop, Minggu, 7 September 2025,

Sandyakala_Story dikelola oleh dokter spesialis kedokteran jiwa, Revit Jayanti, di mana pesertanya selain pasiennya juga masyarakat umum yang tertarik untuk mengikuti kelas interaktif tersebut.

Workshop ini menjadi wadah interaksi sosial, healing serta berbagi para peserta untuk pulih dari trauma psikis yang dialaminya.

Sebut saja Gea (21), mahasiswa asal Batam ini sudah tiga kali mengikuti kelas pelatihan yang dibuat oleh Revit. Kelas pertama mindfull yoga, kedua kelas menghias kue.

"Seru sih, selain bisa healing juga bisa punya keterampilan baru," kata Gea.

Gea menjadi pasien Revit, karena mengalami trauma psikis akibat bullying yang dialaminya selama masa kuliah.

Memiliki hubungan toxict dengan pria yang dikenalnya menambah buruk trauma yang dimilikinya, sehingga membutuhkan pertolongan psikeater.

Berbeda dengan Gea, Nia (25) hadir sebagai peserta umum, yang mengetahui informasi workshop meracik parfum dari teman dan sosial media.

Baginya, meracik parfum menambah pengalaman untuk menciptakan aroma yang sesuai seleranya.

"Saya bukan pasien, tapi tertarik ikut karena seru aja bisa punya skill baru dan teman baru," katanya.

Proses meracik parfum dipandu oleh profesional Perfume Workshop Gita Rinjani yang didatangkan langsung dari Bogor.

Dalam sesi, sekitar 25 peserta meracik parfum dengan peralatan dan bahan yang telah disiapkan penyelenggara.

Meracik parfum juga terdapat ilmu matematika, di mana dalam meracik ada takaran aroma-aroma yang ingin dicampurkan untuk menghasilkan aroma yang sesuai keinginan. Ada piramid parfum yang jadi pedoman peracikan, terdiri atas top notes, middle notes dan base notes.

Peserta dapat mencampurkan bibit-bibit aroma tersebut sesuai takaran yang ditunjukkan dalam piramid parfum. Ada aroma orange, bergamote, melon, lavender, jasmine, ylang, lili, rose, dark rose, cocobut, white tea, caramel, tobaco, sandalwood, dan masih banyak lagi.

Di akhir pelatihan, ada sesi ruang bercerita. Di mana para peserta dapat berbagi cerita serta pengalamannya dan saling memberi semangat satu dengan yang lainnya.

Revit mengatakan, setiap individu mengalami hal-hal berat seperti penolakan, pengabaian, perlakuan tidak menyenangkan dalam hidupnya tapi dengan pola yang tidak sama.

Apabila pernah mengalami situasi itu, kata dia, yang harus dilakukan menempatkan perasaan pada tempatnya.

"Jika ingin menangis, menangislah pada tempatnya. Setelah itu, dunia harus terus berjalan. Dunia tidak menunggu kita sampai baik-baik saja, tapi kita harus bangkit setelahnya," kata Revit.

Revit juga mengingatkan, agar bercerita pada orang yang tepat (psikiater) bila menemukan tanda-tanda gangguan. Jangan membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap orang punya waktu yang berbeda.***