Nicolás Maduro: Dari Sopir Bus ke Musuh Utama Amerika

ORBITINDONESIA.COM – Nicolás Maduro, mantan sopir bus yang menjadi presiden Venezuela, kini menjadi salah satu target utama Amerika Serikat dengan hadiah USD50 juta untuk penangkapannya.

Ketegangan antara Venezuela dan Amerika Serikat meningkat sejak Nicolás Maduro berkuasa pada 2013. Maduro menggantikan Hugo Chavez dan mempertahankan kebijakan sosialis yang kontroversial. Washington menuduhnya terlibat dalam kartel narkoba, meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Maduro.

Menurut laporan CNN, Amerika Serikat telah meningkatkan kehadiran militernya di Karibia. Pentagon mengerahkan kapal perang dan kapal selam, menandakan tindakan serius terhadap dugaan perdagangan narkoba dari Venezuela. Langkah ini bisa menjadi strategi menggulingkan Maduro dan menekan rezim sosialisnya.

Keputusan Amerika Serikat terhadap Venezuela menggambarkan dinamika geopolitik yang kompleks. Apakah ini upaya tulus memberantas narkoba atau strategi politik untuk memperkuat pengaruh AS di Amerika Latin? Maduro, dengan latar belakang kelas pekerja dan serikat buruh, tetap menjadi simbol perlawanan bagi beberapa negara.

Dengan ketegangan yang terus meningkat, masa depan Venezuela berada di persimpangan. Apakah Maduro akan bertahan atau justru terguling oleh kekuatan eksternal? Pertanyaan ini menimbulkan refleksi lebih dalam tentang kedaulatan nasional dan intervensi asing.

(Orbit dari berbagai sumber, 8 September 2025)