Moldova di Persimpangan: Integrasi Eropa atau Ketergantungan Rusia?
ORBITINDONESIA.COM – Moldova menghadapi pilihan kritis antara Eropa dan Rusia dalam pemilu teranyar. Pro-Eropa memenangkan mayoritas, menandakan tekad kuat untuk bergabung dengan Uni Eropa meski ada ancaman Rusia.
Moldova, bekas republik Soviet, menjadi medan perebutan pengaruh antara Rusia dan Eropa. Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Moldova mengajukan keanggotaan Uni Eropa dan mendapatkan status kandidat. Pemilu baru-baru ini dilihat sebagai keputusan penting bagi masa depan negara ini.
Dalam pemilu tersebut, Partai Aksi dan Solidaritas (PAS) yang pro-Uni Eropa memperoleh 50.1% suara, mengamankan 55 dari 101 kursi di parlemen. Rusia diduga melakukan campur tangan melalui ancaman, serangan siber, dan kampanye disinformasi. Namun, tekad rakyat Moldova untuk masa depan Eropa tetap kuat.
Kemenangan PAS berarti Moldova memiliki kesempatan untuk melanjutkan reformasi menuju integrasi Eropa tanpa perlu koalisi yang berpotensi tidak stabil. Namun, tantangan geopolitik tetap ada, terutama dengan upaya Rusia menariknya kembali dalam lingkup pengaruh.
Hasil pemilu ini menunjukkan keinginan kuat rakyat Moldova untuk kedamaian dan kebebasan melalui jalur Eropa. Meski jalan ke depan penuh tantangan, tekad ini bisa menjadi landasan bagi masa depan yang lebih stabil dan makmur. Akankah Moldova berhasil mencapai tujuan ambisiusnya? (Orbit dari berbagai sumber, 30 September 2025)