Proposal Damai Trump untuk Gaza Tak Penuhi Harapan Pakistan
ORBITINDONESIA.COM – Usaha Amerika Serikat untuk mencapai perdamaian di Gaza melalui proposal 20 poin Presiden Donald Trump disorot oleh Pakistan yang merasa aspirasinya diabaikan.
Konflik Israel-Palestina telah lama menjadi isu global yang memerlukan solusi diplomatik. Pada pertemuan di New York, delapan negara Arab-Muslim bersama AS membahas solusi untuk mengakhiri kekerasan di Gaza. Namun, proposal Trump, yang dirilis pada 29 September, menimbulkan protes dari beberapa pihak, termasuk Pakistan, karena dianggap tidak mencakup permintaan pokok mereka.
Proposal Trump memuat 20 poin, mulai dari pembebasan sandera hingga pembentukan pemerintahan teknokratis di Gaza. Namun, rencana ini hanya menyebut pembentukan negara Palestina sebagai kemungkinan, bukan jaminan. Solusi dua negara, yang diakui komunitas internasional sebagai cara menghentikan konflik ini, justru tidak mendapat perhatian yang layak dalam proposal tersebut.
Pakistan, bersama negara-negara Arab-Muslim lainnya, menekankan pentingnya pembentukan negara Palestina sesuai kerangka solusi dua negara. Tanpa komitmen tersebut, usaha perdamaian di Gaza dianggap tidak lengkap. Pertemuan New York menunjukkan perbedaan pandangan antara negara-negara ini dengan Trump, yang menuntut langkah konkret dan komprehensif terhadap hak-hak Palestina.
Solusi damai di Gaza menuntut lebih dari sekadar proposal. Diperlukan pendekatan yang menghormati hak-hak dasar rakyat Palestina dan komitmen nyata terhadap pembentukan negara mereka. Apakah komunitas internasional siap untuk mendengarkan dan bertindak sesuai aspirasi tersebut? Ini menjadi tantangan yang harus dijawab di masa mendatang.
(Orbit dari berbagai sumber, 3 Oktober 2025)