Pembongkaran Flotilla Kemanusiaan Gaza: Israel dan Kontroversi Global
ORBITINDONESIA.COM – Ketegangan meningkat saat militer Israel membongkar seluruh flotilla kemanusiaan yang berusaha menembus blokade Gaza.
Israel telah lama memberlakukan blokade laut di Gaza, sebuah tindakan yang kerap menuai kritik internasional. Flotilla Global Sumud, dengan 44 kapal dan ratusan aktivis dari berbagai negara, berusaha menembus blokade ini dengan membawa bantuan kemanusiaan. Namun, Israel menanggapinya dengan penahanan massal dan deportasi aktivis.
Penahanan aktivis dan jurnalis oleh Israel memicu reaksi keras dari berbagai organisasi internasional. Reporters Without Borders mengutuk penahanan jurnalis sebagai pelanggaran serius terhadap kebebasan pers. Israel mengeklaim bahwa semua aktivis dalam kondisi aman dan sehat, namun aksi ini tetap memicu protes global.
Penahanan ini mengundang kecaman dari tokoh internasional dan pemimpin dunia, termasuk Presiden Kolombia Gustavo Petro. Banyak pihak menilai tindakan Israel melanggar hukum internasional dan memperburuk konflik yang sudah memanas. Flotilla ini menggarisbawahi dilema antara keamanan Israel dan hak asasi manusia di Gaza.
Aksi pembongkaran flotilla ini menyoroti ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan pendukung Palestina. Dunia kini menunggu respons dari PBB yang belum memberikan pernyataan resmi. Apakah tindakan ini akan memicu perubahan kebijakan atau justru memperburuk situasi di Gaza?
(Orbit dari berbagai sumber, 4 Oktober 2025)