Strategi Baru Starbucks: Penutupan Gerai Demi Pertumbuhan Berkelanjutan
ORBITINDONESIA.COM – Starbucks baru-baru ini menutup lima gerai di Snohomish County sebagai bagian dari upaya untuk menutup lokasi yang tidak menguntungkan dan tidak sesuai dengan visi perusahaan. Keputusan ini mencerminkan langkah berani perusahaan untuk memperbaiki pengalaman pelanggan dan meningkatkan kinerja keuangan.
Starbucks menghadapi penurunan penjualan di Amerika Utara selama enam kuartal berturut-turut. CEO Brian Niccol menerapkan strategi penutupan gerai untuk mengatasi masalah ini. Dalam kuartal terakhir yang berakhir pada 29 Juli, penjualan menurun 2% dari kuartal sebelumnya.
Langkah penutupan ini adalah bagian dari pengurangan gerai di seluruh Amerika Utara. Starbucks berencana untuk menutup sekitar 1% dari total gerainya. Meski demikian, perusahaan berencana untuk memperkenalkan lebih dari 1.000 lokasi baru dengan desain yang lebih hangat dan berlapis dalam 12 bulan ke depan.
Keputusan penutupan gerai menunjukkan komitmen Starbucks untuk menjaga kualitas pengalaman pelanggan. Namun, langkah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap karyawan dan komunitas lokal. Perusahaan berjanji untuk menempatkan kembali sebagian besar pekerja yang terkena dampak.
Langkah strategis ini menandakan tekad Starbucks untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif. Namun, apakah langkah ini cukup untuk membalikkan tren penurunan penjualan? Masa depan akan menunjukkan apakah inovasi desain dan lokasi baru dapat menghidupkan kembali pertumbuhan Starbucks.
(Orbit dari berbagai sumber, 5 Oktober 2025)