Sarah Mullally: Pendekatan Pastoral di Gereja Inggris
ORBITINDONESIA.COM – Sarah Mullally, mantan perawat, kini menjadi pemimpin spiritual bagi 85 juta Anglikan di seluruh dunia.
Sarah Mullally, sebagai Uskup Agung Canterbury perempuan pertama, menghadapi tantangan dalam mengarahkan salah satu institusi keagamaan tertua dan paling kompleks di dunia. Pengalaman pribadinya sebagai perawat memberinya perspektif unik dalam perdebatan etis seperti euthanasia.
Dengan latar belakang keperawatan, Mullally diharapkan membawa pendekatan pastoral dalam kepemimpinannya. Dalam pidatonya di House of Lords, ia menekankan pentingnya hadir bagi mereka yang mendekati akhir hidup. Hal ini mencerminkan kemungkinan fokusnya pada penggembalaan umat dan isu-isu kemanusiaan dalam Gereja Inggris dan Komuni Anglikan.
Kehadiran Mullally sebagai pemimpin perempuan dapat menandakan perubahan dalam dinamika kepemimpinan gereja. Banyak yang berharap dia akan memberikan suara bagi mereka yang merasa terpinggirkan dalam gereja. Ini adalah momen penting bagi gereja untuk memperluas inklusivitas dan empati dalam praktik spiritual dan sosialnya.
Sarah Mullally menghadapi tantangan besar dalam peran barunya, namun pengalaman dan pendekatannya yang unik menawarkan harapan baru. Apakah kepemimpinannya akan menginspirasi perubahan positif dalam Gereja Inggris? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, harapan akan pendekatan yang lebih manusiawi dan inklusif tetap kuat.