Junk Food dan Risiko Gangguan Kognitif: Temuan Baru

ORBITINDONESIA.COM – Penelitian terbaru mengungkap bagaimana makanan cepat saji dapat mengubah struktur otak dalam hitungan hari, menyoroti risiko gangguan kognitif.

Junk food telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Kini, studi dari University of North Carolina menyoroti dampaknya terhadap otak. Para peneliti menemukan bahwa diet tinggi lemak mempengaruhi hippocampus, pusat memori otak.

Penelitian menunjukkan bahwa sel otak bernama CCK interneurons menjadi terlalu aktif setelah mengonsumsi diet tinggi lemak. Aktivitas berlebihan ini mengganggu pemrosesan memori, bahkan setelah hanya beberapa hari. Protein PKM2 juga ditemukan berperan dalam masalah ini.

Temuan ini menyoroti pentingnya nutrisi dalam menjaga kesehatan otak. Diet tinggi lemak berpotensi meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Intervensi dini, seperti perubahan pola makan atau puasa intermittent, dapat membantu mengatasi gangguan ini.

Penelitian ini membuka jalan baru dalam memahami dampak junk food terhadap kesehatan otak. Dengan intervensi yang tepat, kita dapat mengurangi risiko demensia terkait gangguan metabolik. Apakah kita siap untuk mengubah pola makan demi kesehatan otak jangka panjang?

(Orbit dari berbagai sumber, 6 Oktober 2025)