Fenomena Langka: Hujan Plasma di Permukaan Matahari
ORBITINDONESIA.COM – Video viral di platform X memperlihatkan fenomena langka: hujan plasma berpijar meluncur ke permukaan Matahari.
Fenomena hujan korona di Matahari menarik perhatian ribuan pengguna, termasuk ilmuwan dan pengamat langit. Fenomena ini terjadi di korona, lapisan luar atmosfer Matahari, dan umumnya muncul setelah solar flare.
Hujan korona terbentuk dari gas superpanas yang mendingin dan mengikuti garis medan magnet. Plasma tersebut dapat meluncur hingga 200.000 kilometer per jam. Riset dari Trinity College Dublin dan Universitas Hawaii mengungkap perubahan unsur seperti besi dapat mempercepat hujan korona.
Hujan korona menunjukkan kompleksitas cuaca antariksa dan pengaruhnya terhadap Bumi. Ahli Eamon Scullion menyoroti kesamaan proses cuaca di Matahari dan Bumi, meski dengan bercanda ia tidak menyarankan berjalan-jalan di sana.
Fenomena hujan korona bukan hanya sekadar tontonan menarik, tetapi juga membuka wawasan baru tentang dinamika Matahari dan dampaknya pada sistem komunikasi Bumi. Akankah kita lebih siap menghadapi tantangan cuaca antariksa di masa depan?
(Orbit dari berbagai sumber, 8 Oktober 2025)