Paus Leo XIV: Gereja Katolik dan Komitmen Sosial untuk Kaum Miskin
ORBITINDONESIA.COM – Paus Leo XIV menempatkan kaum miskin sebagai pusat ajaran Gereja Katolik dalam dokumen resmi pertamanya, menyerukan para uskup di seluruh dunia untuk mengemban keadilan sosial demi melindungi yang paling rentan, termasuk para migran.
Dalam dokumen 'Dilexi te', Paus Leo XIV menyoroti pentingnya Gereja sebagai pendamping bagi mereka yang berjalan di jalan kehidupan, khususnya kaum miskin dan terpinggirkan. Ia mengikuti jejak pendahulunya dengan menegaskan bahwa Gereja harus membangun jembatan, bukan tembok, untuk menyambut mereka yang ditolak oleh masyarakat.
Paus Leo XIV mengkritik ketidaksetaraan ekonomi yang semakin merajalela di dunia, di mana kekayaan elite meningkat sementara jutaan orang masih hidup dalam kemiskinan. Ia menentang ideologi pasar bebas yang mengklaim dapat menyelesaikan kemiskinan secara otomatis, dan menyoroti bahwa Gereja memiliki peran penting dalam pendidikan dan pemberdayaan kaum miskin.
Dalam perspektif Paus Leo XIV, ketidakadilan struktural memerlukan tindakan nyata dan bukan sekadar retorika. Gereja yang tidak membantu kaum miskin berisiko kehilangan relevansi spiritualnya. Ia menyebutkan pentingnya gerakan populer yang menantang 'imperium uang' dan mengimbau umat untuk terlibat langsung dalam perjuangan melawan kemiskinan.
Paus Leo XIV mengingatkan kita tentang titik persimpangan moral yang dihadapi umat Katolik di tengah perubahan zaman. Menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kebaikan adalah kunci, dan perempuan, sebagai kelompok yang sering dirugikan, harus diprioritaskan dalam upaya pemberdayaan. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap menjawab tantangan ini?
(Orbit dari berbagai sumber, 10 Oktober 2025)