DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sering Minum Teh Bersamaan dengan Makan, Awas Ganggu Penyerapan Zat Besi Ini Kata Dokter

image
Ilustrasi minuman es teh manis yang ganggu penyerapan zat besi

ORBITINDONESIA- Setiap selesai makan kebanyakan orang selalu memilih minum teh.

Padahal minum teh setelah makan ternyata tidak baik untuk tubuh apalagi penyerapan zat besi bisa terganggu.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Didik J Rachbini: Gagasan Pasangkan Anies Baswedan dan Ahok adalah Eksperimen Berani

Menurut Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM selaku Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia  tak menyarankan orang-orang minum teh bersamaan dengan makan besar karena dapat mengganggu penyerapan zat nesi dari makanan.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 2022: Khusus Pasutri, Begini Cara Pakai Kondom yang Benar, Jangan Terbalik!

"Oleh karena itu, pada pasien defisiensi besi kami sarankan tidak makan sambil minum teh atau kopi atau susu," ujar dia dalam konferensi pers Peringatan Hari Kekurangan Zat Besi 2022.

Djumhana merekomendasikan agar orang-orang menunggu sekitar dua jam setelah makan untuk bisa meneguk minuman mengandung kafein agar penyerapan zat besi dari makanan tak terganggu.

Cara ini juga sekaligus mencegah terkena anemia kekurangan zat besi yang ditandai seperti rambut rontok, kelelahan, kekurangan energi, sesak napas, detak jantung yang tidak teratur, dan kulit pucat.

Baca Juga: Pilkada Depok: PKS dan Golkar Sepakat Gotong Royong Usung Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq

Baca Juga: Korean Vibes: Asyik BTS Bakal Bikin Film dokumenter, BTS Monuments Beyond the Star di Disney+

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi anemia meningkat dari 21,7 persen (2013) menjadi 23,7 persen (2018) dari total populasi di Indonesia.

Data juga menunjukkan, pada 2018, sebanyak tiga dari 10 remaja Indonesia menderita penyakit anemia dan 62,6 persen kasus anemia yang terjadi disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Selain memperhatikan waktu konsumsi kafein, upaya lain yang bisa orang lakukan demi mencegah anemia yakni dengan mengonsumsi makanan mengandung zat besi dari dari sumber hewani misalnya hati sapi maupun non-hewani seperti sayuran hijau seperti bayam, sawi dan brokoli.

Baca Juga: Sering Makan Terlambat ? Awas Kena Efek Merugikan Ini, Simak Penjelasannya

Untuk para remaja putri yang kekurangan zat besi bisa mendapatkan tablet tambah darah (TTD) atau suplemen zat besi lainnya.

"Preparat besi oral atau suntikan. Yang suntikan diberikan pada pasien yang secara oral tidak bisa konsumsi misalnya karena hamil, mual, muntah. Jangan diberikan pada pasien thalassemia, inflamasi kronik, HIV, lupus sehingga saya sarankan tanya dokter terlebih dulu," kata dia.***

Berita Terkait