Puisi Mengenang 1.000 Hari Kepergian Ibu Sudjiatmi Notomiharjo, Ibunda Presiden Joko Widodo
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 19 Desember 2022 10:10 WIB
ORBITINDONESIA - Anakku...
Siapa kini yang akan menjagamu...?
Ibu harus pergi...
Waktuku telah tiba.
Siapa lagi yang akan menguatkanmu saat kau dicerca dihina dgn keji?
Baca Juga: Pilkada Jakarta, Anthony Leong: Ahok Punya Energi dan Modal Sosial Besar untuk Bertarung
Ibu takkan lupa fitnah yang sungguh brutal kepada keluarga kita...
Sangat menyakitkan!!
Baca Juga: Piala Asia Putri U17: China Menang Melawan Thailand
Alhamdulillah, Gusti Allah menjaga kita anakku...
Jangan pikirkan ibumu ini.
Kuhabiskan usiaku dalam kemiskinan dan kulahirkan engkau dalam kesederhanaan.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Bantah Melobi Kursi Kabinet Ketika Kunjungan Rombongan PAN Temui Presiden Jokowi
Ibu kuat...Nak.
Tak pernah kubermimpi kau akan menjadi Presiden...
Baca Juga: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Sebut Penyanyi Mahalini Dinikahi Rizky Febian Sesuai Syariat Islam
Tak cukup langit dan bumi bagiku untuk menyatakan kesyukuranku untuk itu.
Ibu bahkan tak paham apa pekerjaan seorang Presiden itu.
Pasti berat ya nak?
Baca Juga: Pilkada Solo: Kaesang Pangarep Bikin Target Menangkan Calon yang Diusung PSI
Begitu banyak orang yang harus kau urusi.
Tak usah kau pedulikan Ibu ini anakku.
Baca Juga: Liga 1: Pertandingan Bali United Melawan Persib Bandung Dipindah ke Training Center Tanpa Penonton
Cukup sudah kebahagiaanku melihatmu tak berubah menjadi manusia sombong.
Mungkin kamu tahu begitu banyak orang datang padaku dengan maksud menjadikanku Ibu yang bisa mengaturmu untuk kepentingannya.
Ibu memohon maaf sebab Ibu tetap menerima mereka.
Tak mungkin Ibu tolak mereka yang sudah bersusah payah datang ke Solo dari berbagai tempat yang jauh. Itu bukan karakter keluarga kita!
Baca Juga: Yang Tercecer Di Era Kemerdekaan (7): Wahidin dan Rel Kereta Api Kematian
Tapi tak pernah kusampaikan kepadamu keinginan mereka itu sebab Ibu paham itu sangat tak layak.
Ibu tak mau mengganggumu. Lagi pula Ibu tak paham maksud mereka.
Bagi Ibu, kamu sehat dan bisa menjadi Presiden yang baik saja sudah lebih dari cukup.
Baca Juga: Liga Conference Europa: Olympiakos Lolos ke Final Melawan Fiorentina
Jaga dirimu anakku.
Masih tersisa waktu tiga tahun bagimu untuk menyelesaikan masa tugasmu. Masih lama!!
Itu kesedihan Ibu.
Baca Juga: Liga Eropa: Bayer Leverkusen Lolos ke Final Melawan Atalanta
Ibu tak bisa menemanimu lagi anakku.
Gusti Allah telah memanggilku...
Baca Juga: Presiden FIFA Gianni Infantino Berpesan kepada Indonesia: Banggalah dengan Timnas
Tapi Ibu telah memohon kepada Gusti Allah untuk menjagamu lebih baik dari Ibu.
Percayalah Anakku!!
Baca Juga: Yang Sedang Butuh Pekerjaan, Ada Lowongan Kerja di PT Platinum Ceramics Industry
Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Gagal Tembus Olimpiade Paris
Gusti Allah tahu bagaimana keluarga kita menjaga hati kita.
Kutuliskan kesederhanaan dengan baik dalam hatimu, jantungmu.
Kuminumkan air susu terbaik kepadamu selama kau kusapih.
Baca Juga: Media Irlandia: Sejumlah Negara Uni Eropa Pertimbangkan Akui Negara Palestina pada 21 Mei 2024
Air susu dari seorang Ibu yang tak meminta banyak kepada Gusti Allah kecuali kebaikan alam kepadamu, keluarga kita.
Anakku, menunduklah ke bumi ketika kau dihina.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Akui Bom AS Digunakan Israel untuk Bunuh Warga Sipil di Gaza Palestina
Lalu menengadahlah. Tak ada lagi Ibumu yang mencium keningmu kini.
Tapi Ibu ada disitu memegang pundakmu,
mengusap kepalamu.
Ibu yakin kau bersedih sebab kamu mencintai Ibumu.
Kamu harus tahu betapa Ibu merasa terhormat dipilih oleh Gusti Allah melahirkanmu dan merawatmu.
Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Buku di Era Digital, Dengan Pembicara Bagus M. Adam dan Jonminofri
Melihatmu menjadi Presiden hanya pelengkap bagiku. Sungguh.
Terkadang ingin kutarik kau dalam dekapan Ibu saat kamu dihinakan...
Ibu tak peduli mereka menuding sekasar apapun kepada Ibu.
Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (6): Samin Terkapar di Anyer Sampai Panarukan
Keselamatanmu yang utama bagi Ibu.
Gusti Allah telah memberiku demikian banyak kebaikan, pada keluarga kita.
Dan kamu, Joko Widodo, adalah bentuk kebaikan itu.
Baca Juga: Melawan Guinea, Pelatih Shin Tae Yong Cemaskan Pertahanan Indonesia
Ibu pamit anakku...
Jaga dirimu dan rakyatmu...
.
Baca Juga: Liga Champions: Real Madrid Melaju ke Final Melawan Borussia Dortmund
(Sudjiatmi Notomiharjo).
(Dikutip dari FB Buya Rumra I)***