DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Intip Kisah BRInita di Jayapura, Urban Farming Jadi Gaya Baru Bertani di Lahan Sempit

image
Bertani di lahan sempti ala BRInita. Foto: BRI For/iNIndonesia.com

ORBITINDONESIA.COM-  Menjaga kelestarian dan keindahan lingkungan sekitar sudah menjadi tanggung jawab setiap manusia yang ada di bumi ini.

Dengan lingkungan yang asri dan terawat, terdapat segudang manfaat yang pasti akan dirasakan masyarakat.

Namun, demi bisa mewujudkan hal tersebut, diperlukan kesadaran dan tanggung jawab dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah, berbagai instansi, hingga Masyarakat yang turut diberdayakan.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Inggris di Pekan ke 10, Ada Laga Super Big Match, Manchester Derby

Salah satu wilayah di Kota Jayapura, tepatnya di Kelurahan Gurabesi, juga mulai melakukan langkah kecil untuk menjaga kelestarian di lingkungan sekitar.

Seperti yang diketahui bahwa Gurabesi ini memiliki lahan yang cukup terbatas dan wilayahnya juga terbilang kecil dibanding dengan daerah lainnya di Jayapura.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Oleh karenanya, mereka harus memutar otak untuk bisa membuat lingkungan menjadi lebih lestari, sekaligus mendapatkan keuntungan lainnya dari hal tersebut.

Baca Juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas PSI Kaesang 0,9 Persen, PDI Perjuangan 25,2 Persen
Lewat dukungan yang diberikan oleh BRI dalam program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita), warga lokal di kelurahan ini bisa lebih berdaya dalam memanfaatkan lahan sekitar di tengah keterbatasan yang ada.

Metode hidroponik dalam bercocok tanam yang dipraktikkan oleh masyarakat sekitar tak hanya bisa membuat lingkungan lebih hijau, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan pangan warga lokalnya.

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Menanam menggunakan metode hidroponik terbilang sangat tepat untuk wilayah Gurabesi.

Baca Juga: Update Perang Israel-Hamas: Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza, Pasokan Makanan dan Bahan Bakar Menipis

Hal ini karena cara menanam tersebut memiliki banyak manfaat dan hanya butuh biaya yang relatif kecil.

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

Sehingga, sangat cocok untuk diterapkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah minim lahan seperti Gurabesi.

Adapun manfaat yang didapatkan dengan metode menanam ini, yaitu lingkungan menjadi semakin hijau dan masyarakat pun juga dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Baca Juga: Daftar 8 Anggota Kru Bajak Laut Rocks D Xebec di Manga One Piece, dari Captain John sampai Shirohige

Selain itu, penerapan hidroponik ini pun juga diharapkan mampu mengurangi angka anak stunting yang ada di Jayapura.

Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal

"Dengan hidroponik tentu akan membuat warga Kota Jayapura dapat memenuhi kebutuhan anak-anak terhadap buah dan sayur-sayuran. Karena selain sayur-sayuran semisal Pakcoy, Selada, Sawit, Kangkung dan lainnya dapat ditanam pada media hidroponik, buah-buahan juga bisa, semisal Strawberry dan buah sejenis," jelas Kepala Kelurahan Gurabesi Maria Jochu.

Masyarakat Lokal Diberdayakan Dengan Hidroponik
Maria juga mengatakan bahwa perubahan mulai bisa dirasakan oleh masyarakat Gurabesi.

Dari yang awalnya mereka kebingungan untuk menanam di lahan yang sempit, hingga akhirnya bertemu dengan metode hidroponik yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan pangan harian mereka.

Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton

“Selama melakukan sistem tanam hidroponik, kami jadi bisa mendapatkan edukasi baru seputar metode tersebut. Selain itu, bukan cuma cara menanam tanaman saja, tetapi kami juga bisa tahu bagaimana cara memanfaatkannya untuk mengembangbiakan apotek hidup, sayur-sayuran, dan buah-buahan untuk di lingkungan keluarga masing-masing,” ujar Maria.

Baca Juga: 10 Contoh Kata Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang Kece Badai dan Kekinian
Tak cuma itu, Maria juga mengungkapkan bahwa hasil panen ini bisa dimanfaatkan untuk diolah kembali menjadi makanan yang sedap bagi anak-anak.

“Jadi mungkin kalau ada anak-anak yang susah sekali makan sayur-sayuran, kami juga dapat mengolahnya menjadi makanan-makanan yang lebih menyenangkan dan sesuai dengan selera mereka. Sehingga, anak-anak juga bisa makan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. BRI juga melakukan pembinaan bagi penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait seperti dari pertanian serta melakukan pembinaan berkala," ucapnya.

Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen

Baca Juga: TERBARU, Contoh Naskah Pidato Tema Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 untuk Acara di Sekolah dan Kelurahan

Terkait dengan hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menambahkan bahwa BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program-program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Program BRInita menjadi salah komitmen nyata BRI bagi pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara

“Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi di 18 wilayah di Indonesia. Dengan bantuan infrastruktur yang kami berikan, harapannya program ini secara berkesinambungan dapat terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat. Semoga cerita di Kelompok Dasawisma Pelangi Baru menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru bagi kelompok-kelompok lainnya”, pungkas Hendy.***

 

Berita Terkait