DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sandiaga Uno: Permudah Izin Pertunjukan Wisata akan Pacu Pergerakan Ekonomi Sampai Rp170 Triliun

image
Sandiaga Uno: Kemudahan Izin Event Potensial Ciptakan Pergerakan Ekonomi Sampai Rp170 Triliun.

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan kemudahan izin menyelenggarakan keramaian dan pertunjukan wisata akan mendorong pergerakan ekonomi sampai Rp170 triliun.

Menurut Sandiaga Uno dalam The Weekly Briefing With Sandi Uno, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, 27 Februari 2023, keramaian dan pertunjukan seni budaya dan olahraga harus diberi kemudahan perizinan.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Sandiaga Uno seperti diamanatkan Presiden Jokowi, izin final  harus sudah dikeluarkan 45 hari sebelum event digelar, sedangkan izin prinsip bisa dikeluarkan 6 bulan sebelumnya. Dan,  izin teknis atau izin yang lebih detail 3 bulan sebelumnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Berencana Beri Modal Hotel Nonbintang, PHRI Bali: Terima Kasih

“kita akan mengintegrasikan semua perizinan baik dari level pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata Sandiaga Uno.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dengan kemudahan perizinan, katanya, sekitar 3.000 event yang akan digelar tahun 2023 ini bisa memberi efek positif ke perekonomian nasional.

“Dan ini akan berpotensi untuk menciptakan pergerakan ekonomi sekitar Rp170 triliun,” katanya. 

Hasil survei IVENDO (Indonesia Event Industry Council) menyebutkan, setelah pandemi COVID-19  melandai,  event yang dilaksanakan oleh 130 anggota IVENDO menyumbangkan nilai ekonomi sebesar Rp423 miliar. Nilai ekonomi dari kegiatan event ini relatif masih kecil dibanding sebelum pandemi yang mencapai Rp164 triliun per tahun.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: WorldSBK 2023: Sandiaga Uno Targetkan Penonton Naik 30 Persen

Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen mengembangkan sektor Event dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) sebagai salah satu penopang ekonomi nasional.  

Di antaranya dengan menyiapkan kemudahan perizinan (deregulasi) dalam perolehan izin penyelenggaraan kegiatan Event dan MICE. Event dan MICE mampu menciptakan kegiatan ekonomi, menciptakan investasi dan lapangan kerja.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

“MICE ini seperti kita awali di ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 ternyata kita mampu untuk menyelenggarakannya dengan sukses,” katanya.

Demikian juga dengan beberapa penyelenggaraan sports tourism event seperti MotogP dan F1 powerboat. 

Baca Juga: Sandiaga Uno Rayu Asosiasi Negara Arab Investasi di Destinsi Wisata Danau Toba Lewat Diplomasi Kuliner

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Sandiaga mengatakan bahwa Indonesia harus pintar-pintar dalam memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mengembangkan MICE, misalnya memanfaatkan dibukanya kembali border Tiongkok. Kebijakan pelonggaran perbatasan oleh Tiongkok ini memberi peluang untuk meningkatan angka outbound traveler dari Tiongkok pada 2023.

“Seperti pasar Tiongkok yang kita targetkan adalah 255.300 orang pada target batas atas, dan sektor MICE menyumbang sekitar 25 persen dari target tersebut. Kami akan bekerja dengan stakeholder terkait untuk memastikan pasar Tiongkok, dimana kami menargetkan kedatangan wisatawan bisnis dari 5 kota industri terbesar  yaitu Beijing, Shanghai, Kuan Chun, Shenzhen, dan Hongkong,” katanya. 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk meningkatkan jumlah penerbangan antara Indonesia dan Tiongkok baik secara reguler maupun charter flight dari kota-kota di Tiongkok yang belum dilayani oleh penerbangan reguler.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

“Dan untuk sektor MICE Tiongkok ini tentunya perlu strategi-strategi yang jitu yang akan kita terapkan, dan ini sekarang bisa kita mulai dengan beberapa charter flight, tetapi ke depan akan ditangani oleh penerbangan reguler,” katanya.***

Berita Terkait