DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Agenda Besar Bangsa Indonesia, Jokowi Sebut Nilai Ekspor Besi Baja Meningkat 18 Kali Lipat pada 2021

image
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022. Jokowi menyampaikan sejumlah agenda besar bangsa Indonesia.

ORBITINDONESIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah agenda besar bangsa Indonesia yang harus dijaga.

Salah satu agenda besar bangsa Indonesia yang disampaikan Jokowi adalah hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke 77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022, Jokowi mengatakan bahwa hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam menjadi salah satu agenda besar bangsa Indonesia.

Baca Juga: Empat Kali Kalah Terus, Nasib Pelatih Persis Solo Jacksen F Tiago Ditentukan Usai Melawan Bhayangkara FC

Presiden Jokowi mencontohkan, hilirisasi nikel yang dilakukan telah meningkatkan ekspor besi baja sebesar 18 kali lipat.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dia menerangkan, ekspor besi baja meningkat dari sekitar Rp16 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp306 triliun di tahun 2021.

“Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan sudah bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel, sekali lagi itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil,” ujarnya.

Baca Juga: Rencana Proyek Kapal Selam P 75I India Dianggap Tidak Realistis, Rusia Menarik Diri

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Setelah nikel, tutur Jokowi, pemerintah juga akan terus mendorong hilirisasi bauksit, tembaga, hingga timah.

“Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” ujarnya.***

Berita Terkait