DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kenali Kleptomania dari Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

image
Ilustrasi kleptomania, kelainan yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan untuk mengambil barang.

ORBITINDONESIA - Belakangan ini viral sebuah video yang tersebar di media sosial di mana seorang ibu diduga mengambil sebatang coklat di minimarket tanpa membayar, diduga ibu ini mengidap kleptomania.

Kleptopmania adalah situasi di mana pendertinya tidak bisa menahan keinginannya untuk mengambil barang tanpa izin alias mencuri.

Baru diketahui jika ibu yang mengidap kleptomania ini meminta pengacaranya untuk menuntut pegawai minimarket tersebut dengan tuduhan UU ITE.

Baca Juga: Inilah Tata Cara Pelaksanaan Upacara Bendera 17 Agustus yang Bisa Diikuti oleh Semua Masyarakat

Bahkan pengacara Hotman Paris berniat membela pegawai minimarket itu dengan gratis.

Lalu apa saja penyebab seseorang bisa mengidap kleptomania? Ada beberapa faktor di dalam tubuh yang bisa mempengaruhi bisa memunculkan gejala kleptomania seperti Penurunan kadar serotonin, yaitu senyawa kimia otak yang berfungsi mengatur emosi dan suasana hati (mood).

Ketidakseimbangan sistem opioid otak yang menyebabkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan, hal inilah yang mendorong seseorang untuk mencuri di tempat tertentu.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Kim Yuna Ungkap Titik Balik Hidup dan Tipe Orang yang Disukainya, Seperti Apa Ceritanya?

Lalu gangguan pelepasan dopamin, yaitu senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa senang dan ketagihan, faktor ini yang membuat orang mengidap kleptomania terus menerus melakukan perbuatan mencuri.

Biasanya orang yang melakukan dan memiliki kleptomania bisa diturunkan dari anggota keluarganya yang memiliki kelainan yang sama.

Lalu bisa juga disebabkan karena kecanduan alkohol dan penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga: Arief Gunawan: Jenderal Hoegeng Polisi Teladan, Kenapa Belum Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Kleptomania juga mempunyai gejala tersendiri yang bisa dilihat dan tentunya bisa dicegah di antaranya:

1. Merasa cemas saat mencuri
Penderita juga biasanya merasa cemas dan tegang saat hendak melakukan pencurian. Setelah berhasil mencuri, penderita akan merasa senang dan puas, tetapi juga merasa bersalah, menyesal, malu, dan takut tertangkap.
Meskipun merasa ketakutan si penderita tetap tidak bisa menahan diri untuk mengulangi perbuatannya.

2. Tidak bisa menahan dorongan untuk mencuri
Penderita kleptomania biasanya tidak akan mencuri barang-barang yang mahal atau berharga bahkan sebenarnya tidak dibutuhkan oleh penderita.
Tentunya tindakan penderita kleptomania ini berbeda dengan perampokan yang selalu mencuri barang berharga dan mahal.

Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Minta Istri Irjen Ferdy Sambo Dijadikan Tersangka, Ini Alasannya

3. Mencuri dengan spontan
Penderita kleptomania biasanya selalu mencuri dengan spontan tanpa melakukan persiapan yang matang. Dikarenakan faktor yang disebutkan di atas bisa terjadi di mana dan kapanpun.

4. Mencuri di tempat umum
Penderita kleptomania hanya akan mencuri di tempat umum seperti di minimarket bahkan juga bisa di tempat yang lebih ramai. Seperti pasar atau satu acara teman atau keluarganya dan dilakukannya dengan spontan.

5. Tidak menggunakan barang yang dicuri
Setelah mencuri penderita kleptomania tidak akan menggunakan barang yang diambilnya, biasanya barang tersebut akan diberikan kepada teman atau keluarga terdekatnya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Baca Juga: Sementara NATO Mengurus Ukraina, Perdamaian di Bosnia dan Herzegovina Terancam

Jika Anda atau keluarga terdekat mengalami gejala atau perbuatan di atas segera bawa ke dokter atau psikiater dan menjalani pengobatan.

Jangan langsung terburu-buru menghakimi dan menuduhnya salah, karena kleptomania bisa berujung masalah lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, penyalahgunaan narkoba, sampai percobaan bunuh diri.***

Berita Terkait