DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mulai Sekarang Sesuaikan Menu Sarapan dengan Jenis Aktivitas Jika Ingin Diet

image
Ilustrasi sarapan sesuai kebutuhan aktivitas.

ORBITINDONESIA- Kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda, maka dari itu sesuaikanlah  menu sarapan dengan aktivitas harian apalagi bagi Anda yang ingin diet.

dr. Christopher Andrian seorang Dokter Gizi Klinik Siloam Hospitals TB Simatupang Jakarta  mengatakan Istilah sarapan dalam bahasa ingggris breakfast. Mem-break fasting, karena kita sudah puasa selama tidur. 

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Sekarang, ada intermittent fasting termasuk salah satu jenis diet yang cukup banyak dilakukan

Pola diet intermittent fasting dilakukan dengan cara menentukan jadwal makanan di jam-jam tertentu.

Baca Juga: Olike Rilis Smartwatch Horizon W12 yang Bisa Mengecek Suhu Tubuh

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Diet dengan cara intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan berat badan.

"Nah ada juga sekarang istilahnya kalau diet itu intermitten fasting. Itu kita tidak makan sampai jam tertentu. Biasanya mereka rapel jam makannya dari jam 12 siang sampai jam 5 sore misalnya. Ini ada plus minusnya sebetulnya. Karena kalau misalnya kita kasih detail seperti itu berarti dia cuma punya waktu makan itu pendek. Mau makan apa saja bebas yang penting dari jam 12 sampai jam 5," ujar Christopher.

"Secara nggak langsung dia mengurangi total impact hariannya. Bisa turun nggak berat badan? Ya bisa-bisa saja karena dia nggak sarapan. Itu berarti dia mengurangi impact kalori hariannya. Tapi tergantung makanannya apa. Balik lagi sama kebiasaan," sambungnya.

Baca Juga: Vladimir Putin Lolos Dari Percobaan Pembunuhan, Inilah 5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Dari Lokasi Kejadian

Namun, Christopher juga menegaskan agar masyarakat waspada dalam menjalankan program diet tersebut. Sebab, di kondisi kesehatan tertentu, sarapan sangatlah penting. Misalnya seperti penderita maag atau penderita diabetes.

Sehingga, Christopher mengatakan sebelum memilih jenis diet, cobalah untuk mengenali diri sendiri lebih dulu. Dengan demikian, diet pun akan lebih efektif dan lebih sehat.

"Kalau ditanya sarapan apa nggak, sehat apa nggak, misal orang yang ada sakit maag, orang yang ada sakit gula, diabetes, lebih baik sarapan supaya gula darahnya lebih stabil. Supaya lambung kerjanya nggak berat. Makanya pentingnya sarapan untuk itu. Apalagi kalau yang aktivitasnya tinggi," ujar Christopher.

Baca Juga: Sutradara Squid Game Hwang Dong Hyuk Ungkap Merasa Dilema Jelang Pembuatan Film Musim Kedua

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

"Kalau aktivitas tinggi terus nggak makan, risiko untuk gula darah kita drop itu besar. Apalagi sekarang banyak yang menghindari karbo. Padahal itu masih kita perlukan untuk konsentrasi, suplai darah ke otak. Karena kalau kekurangan gula, bisa lemas, gemetar, bahkan mengganggu konsentrasi," imbuhnya.

Terakhir, dia juga menegaskan agar orang yang sedang menjalani diet penurunan berat badan untuk tidak mengonsumsi dua atau tiga jenis karbohidrat sekaligus. Sebab, hal ini justru akan menggagalkan diet dan dapat mengganggu kesehatan.

"Kalau mau sarapan prinsipnya jangan mengkombinasikan dua atau tiga jenis karbo dalam sekali makan. Ini buat yang mau turunin berat badan ya. Jadi kalau misalnya makan roti, pilihlah isian dengan sumber protein, sumber lemak yang baik dan juga serat," tutupnya.***

Berita Terkait