Asal Usul Wabah Virus Cordyceps di Serial Film The Last of Us Si Pembawa Kiamat yang Berawal dari Jamur
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 27 Desember 2022 07:38 WIB
ORBITINDONESIA- Serial film The Last of Us yang akan tayang pada 15 Januari 2023 nanti akan menceritakan tentang kehancuran dunia manusia dan sekelompok manusia yang harus bertahan hidup.
Kehancuran dunia manusia dalam Serial film The Last of Us ini disebabkan karena tersebarnya wabah bernama virus Cordyceps.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar
Dalam cerita Serial film The Last of Us nanti yang akan menyebarkan wabah Cordyceps ini adalah ilmuwan yang akan diperankan oleh Christine Hakim.
Baca Juga: VIRAL! Film Oppenheimer Sang Bapak Bom Atom, Tampilkan Aktor Peaky Blinders dan Iron Man
Lantas bagaimanakah asal usul wabah virus Cordyceps yang akan memusnahkan umat manusia di Serial film The Last of Us?
Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik
Wabah virus Cordyceps berawal dari jamur berukuran kecil dengan nama lengkap Cordyceps Brain Infection (CBI).
Di cerita gamenya sendiri sebenarnya tidak pernah dijelaskan secara lengkap bagaimana caranya wabah ini bisa menyebar ke seluruh dunia.
Namun di salah satu judul berita koran prolog gamenya, dijelaskan jika jamur ini pertama kali ditemukan di Amerika Selatan.
Lalu semakin menyebar lewat tanaman yang dikonsumsi manusia.
Virus ini baru disebut sebagai wabah luar biasa setelah jumlah kasus pasien di rumah sakit Austin, Texas, meningkat sampai 300%.
Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka
Baca Juga: Inilah Daftar Nama Decepticons yang Paling Kuat dan Berbahaya selain Megatron dan Starscream
Penyebaran virus Cordyceps yang cepat ke seluruh dunia membuat populasi manusia di bumi menjadi berkurang sampai 60%.
Berbagai pihak berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan penyebaran wabah ini dari menggunakan masker gas sampai mengerahkan tenaga militer.
Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal
Manusia yang sudah terinfeksi virus Cordyceps tidak akan tinggal di tempat yang terbuka dan lingkungan yang hijau.
Justru mereka akan hidup ditempat yang lembab dan gelap seperti selokan atau rumah yang terbengkalai.
Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton
Walaupun cerita game dan serialnya hanya fiksi, tapi sebenarnya virus Cordyceps ini benar-benar ada di dunia nyata.
Lebih dikenal dengan nama virus Ophiocordyceps, virus ini lebih banyak menyerang serangga seperti laba-laba.
Baca Juga: Inilah 5 Rencana Jahat Decepticons Paling Aneh dan Tidak Masuk Akal di Franchise Transformers
Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen
Jika terserang oleh virus ini laba-laba akan kehilangan kendali dan dikendalikan oleh jamur di kepalanya.
Yang lebih mengerikan lagi, virus Ophiocordyceps ini juga bisa menyerang manusia.
Meskipun efeknya tidak separah di game The Last of Us, virus ini bisa membuat manusia mengalami perubahan perilaku.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara
Serial The Last of Us dibintangi Pedro Pascal, Gabriel Luna, Bella Ramsay dan Anna Torv.***