DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Satrio Arismunandar: Untuk Majukan Kebudayaan, Pemerintah Bisa Beri Insentif Pajak untuk Pekerja Budaya

image
Satrio Arismunandar tentang insentif pajak untuk pekerja budaya.

ORBITINDONESIA.COM - Untuk memajukan kebudayaan, pemerintah dapat memberikan insentif atau pengecualian pajak kepada individu, bisnis, atau organisasi yang menyumbang atau mendukung inisiatif budaya dan seni. Hal itu dikatakan Sekjen SATUPENA, Dr. Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari diskusi Generasi Muda dan Pemajuan Budaya Lokal Jawa Tengah. Diskusi di Jakarta, Kamis malam, 2 November 2023 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.

Diskusi Budaya Lokal Jawa Tengah yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pembicara Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum., Kaprodi Sastra Indonesia FIB Undip. Diskusi itu dipandu oleh Anick HT dan Amelia Fitriani.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Mertua Tega Bunuh Menantu yang Hamil di Pasuruan: Suka Main PSK!

Menurut Satrio, dukungan pemerintah terhadap seni dan budaya lokal merupakan aspek penting dalam menumbuhkan kreativitas, melestarikan warisan budaya, dan mempromosikan kehidupan budaya yang dinamis di suatu negara.

“Dukungan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, dan tujuannya dapat mencakup pelestarian budaya, pertumbuhan ekonomi, pengembangan masyarakat, dan promosi identitas nasional,” ujar Satrio.

Menurut Satrio, ada beberapa cara umum yang dilakukan pemerintah, untuk memberikan dukungan terhadap seni dan budaya lokal.

Pertama, lewat pendanaan dan hibah. “Instansi pemerintah di berbagai tingkatan, seperti di pusat, provinsi, atau kabupaten/kota, sering mengalokasikan dana untuk seniman, organisasi budaya, dan institusi,” tutur Satrio.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Anggota BPK Achsanul Qosasi Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi BTS 4G

Hibah ini dapat digunakan untuk penciptaan karya baru, penyelenggaraan acara, dan pemeliharaan fasilitas kebudayaan.

Pemerintah juga dapat mendirikan dan memelihara lembaga kebudayaan seperti museum, galeri, teater, dan perpustakaan. “Lembaga-lembaga ini memainkan peran penting dalam melestarikan dan menampilkan budaya dan warisan lokal,” tambah Satrio.

“Investasi dalam program pendidikan, seperti seni di sekolah, dapat membantu membina generasi seniman berikutnya dan memberikan peluang untuk pengayaan budaya,” lanjutnya.

Kebudayaan juga bisa dikaitkan dengan ekonomi kreatif. “Pemerintah dapat menyadari nilai ekonomi dari industri kreatif, termasuk musik, film, desain, dan fesyen, serta mengembangkan strategi untuk mendukung pertumbuhannya,” ucap Satrio.

Baca Juga: Piala Dunia U17 2023: Maroko Rilis 21 Pemain yang akan Melawan Timnas Indonesia

Belajar dari pengalaman Korea Selatan dengan K-Pop-nya, kata Satrio, Pemerintah dapat menggunakan diplomasi budaya untuk mempromosikan budaya dan seni negaranya secara internasional. Ini dapat meningkatkan soft power dan menumbuhkan pemahaman global.

Ditambahkan Satrio, dukungan pemerintah terhadap seni dan budaya lokal merupakan cara untuk mengakui nilai intrinsik budaya dan perannya dalam kohesi sosial, identitas, dan kesejahteraan.

“Hal ini juga dapat memberikan manfaat ekonomi dengan merangsang pariwisata, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan industri kreatif,” ucapnya.

Program dan kebijakan spesifiknya bervariasi dari satu negara ke negara lain, tergantung pada prioritas budaya, sumber daya yang tersedia, dan filosofi pemerintah.***

Berita Terkait