ORBITINDONESIA.COM - Agama-agama adalah warisan kekayaan kultural milik bersama umat manusia. Renungan tentang agama ini menyeruak di kala bulan puasa Ramadan.
Kami di Banyuwangi di bulan Ramadan sudah mempraktikkan keyakinan ini. Setidaknya 48-45 tahun lalu mulai ikut membentuk spiritualitasku.
Walau beragama Kristen, aku, saudara-saudara kandung dan sepupu-sepupu kami ikut berpuasa setiap Ramadan, berlebaran lengkap dengan baju baru, makanan khas lebaran.
Dan uang kecil disediakan orangtua kami di rumah untuk tamu-tamu yang datang.
Kami juga secara sengaja merayakan Mauludan, disponsori oleh tanteku, seorang Kristen yang berulang tahun pas tanggal 25 Desember, tapi tiap Maulid Nabi ia selalu menyiapkan makanan spesial untuk kami semua.
Tapi tradisi ini tak pernah lagi aku praktikkan sejak tinggal di Jakarta 30 tahun lalu. Di kampung kami juga mulai hilang dikikis oleh konservatisme yang merangsek sampai ke langgar (mushola) kecil di kampung-kampung kami.
Dan belakangan, sejak 15 tahun terakhir, dibajak oleh politisasi identitas agama saat Pilkada. (Sylvana) ***
Artikel Terkait
RENUNGAN RAMADAN: Nabi dan Banyak Ulama Mengkhatamkan Al Quran di Bulan Ramadan
Politik Jalan Tengah, Cara Ganjar Pranowo Meredam Bola Panas Israel vs Palestina
Restu dari Orang Tua Tiara Andini untuk Alshad Ahmad Lenyap setelah Pernikahan Siri Terbongkar, Ini Buktinya
Penjelasan Sinopsis dan Ending dari John Wick 4: FIlm Penutup Sekaligus Terakhir dari Baba Yaga Pendendam
MotoGP Portugal: Hasil Kualifikasi, Marc Marquez Raih Pole Position
Melihat Asal Usul Penggunaan Mukenah Bagi Muslimah
Mewaspadai Manuver Amerika Serikat, PKS dan Dukungan ke Anies Baswedan