DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kisah Anoman, Kera Putih Sakti Titisan Batara Guru yang Kebal Senjata

image
Ilustrasi Anoman (kanan) dalam wayang orang, kera putih sakti titisan Batara Guru (SM/Nugroho DS)

ORBITINDONESIA.COM - Batara Guru dikenal sebagai penguasa tertinggi di dunia pewayangan.

Batara Guru atau Sang Hyang Manikmaya atau 26 nama lainnya yang diselamatkan padanya menguasai tiga lapisan jagat raya: Mayapada (dunia kedewataan), Madyapada (dunia makhluk halus) dan Arcapada (dunia fana/ jagatnya para manusia di bumi ini).

Batara Guru bertangan empat, gara-gara ingin "menangkap" Dewi Uma yang akhirya mendapatkan cintanya: Menikah. Bertempat tinggal di Mayapada beserta 75 dewa lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Primal Aksi Seru Nicolas Cage Berburu Hewan Langka yang Membawa Pesan Moral Mendalam

Meskipun ia telah menikah, Batara Guru dalam kunjungan melanglang buana ternyata bisa juga tergoda. Ketika di angkasa itulah, Batara Guru terpana melihat sosok wanita tanpa busana berendam di Telaga Nirmala.

Wanita jelita anak seorang Resi Gotama yang mempunyai saudara kandung, yakni Sugriwa dan Subali ini, itu sedang bertapa nyantuka (seperti katak) di Telaga Nirmala.

Syahwat Batara Guru tak terbendung, hingga jatuhlah kama (air mani) sang penguasa tertinggi tiga alam itu kemudian menempel di sinom (daun asam muda) mengambanglah daun sinom yang ditempeli kama Sang Penguasa Tertinggi itu.

Konon, daun sinom itu dimakan Dewi Anjani yang lagi bertapa di Telaga Nirmala. Maka jadi dan jadilah Dewi nan rupawan ini hamil. Kelak lahirlah sang jabang bayi dari kandungan Dewi Anjani dan oleh penguasa dewa tertinggi diberi nama: Anoman.

Baca Juga: Hasil Laga Penutup Pekan Ke 5 BRI Liga 1, Barito Putera Takluk dari Sang Tamu Madura United

Terserah Anda mempersepsikan proses peristiwa kehamilan yang simbolik itu, namun begitulah kisahnya: Bahwa Anoman bukan hasil proses biologis lelaki dan perempuan sebagaimana biasanya.

Begitulah narasi wayang mendudukkan asal muasal Anoman yang berupa kera putih, namun perilaku, budi bahasanya persis seperti manusia. Setelah akhir dewasa, Anoman diminta turun ke bumi.

Pertama kali pengabdiannya, Anoman mewakafkan dirinya kepada Ramawijaya (plus adiknya Laksmana). Ada kabar yang tersiar, bahwa Anoman itu anaknya Batara Bayu (dewa pengatur angin) dan Anjana.

Pada episode Ramayana, Anoman menunjukkan kedigdayaan dengan membakar Negeri Alengkadiraja (kisah Anoman Obong) dalam perjuangan merebut kembali Dewi Sinta, istri Ramawijaya yang diculik Dasamuka alias Rahwana.

Baca Juga: Persija Jakarta Sukses Menangkan Duel Klasik Lawan Persebaya Surabaya di Pekan ke 5 BRI Liga 1

Kedigdayaannya itu diperoleh ketika bermain-main dengan Matahari, yang akan dipetiknya seakan buah ranum, semasa remaja tinggal di Kahyangan Jonggringsaloka di Mayapada.

Debut juang Anoman sangat mengesankan di dunia penegakan hukum dan keadilan, saat berhasil merebut kembali Sinta, sekaligus meluluhlantakkan kerajaan Alengka yang Rajanya ingin menjadin Pelakor. Tapi gagal berkat perjuangan Anoman di barisan Ramawijaya pada Babad Ramayana.

Anoman diberi ketetapan oleh Batara Guru: Tak mempan senjata apapun dan boleh memutuskan sendiri kapan maut menemuinya.

Tugas sejarah Anoman adalah selalu hadir dalam pergolakan yang dimotori oleh kebatilan, kezaliman demi keserakahan dan kejayaan kekuasaan yang korup dan menyengsarakan rakyat, baik di Babad Ramayana maupun Babad Mahabarata.

Baca Juga: Jember Fashion Carnaval 2023, Angkat Tema Perjalanan Bumi yang Akan Pecahkan Rekor MURI

Khusus di era Perang Baratayudha, sepertinya Anoman absen atau tidak cawe-cawe. Mungkin ini masalah internal Keluarga Kuru antara Dinasti Kurawa dan Pandawa, yang sebenarnya satu keturunan yang sama dari Wangsa Abiyasa.

Oleh karena usianya yang melintasi abad ke abad, Anoman begitu hapal kapan peran Rahwana yang berwajah sepuluh rupa kejahatan itu melanda dunia Arcapada.

Anoman didudukkan di barisan kanan, yakni membela yang benar dan adil dalam pakeliran wayang. Sebagai antitesis terhadap barisan kiri yang selalu haus kekuasaan dan menantang Perintah Tuhan.

Namun dalam lakon wayang (bayangan hidup ini), kita bisa salah menafsirkan pesannya yang seolah hitam-putih. Bisa jadi penuh dialektika dalam sapuan warna yang abu-abu.

Baca Juga: Tragis, 6 Korban Kecelakaan Kereta Api di Jombang Ternyata Satu Keluarga: Ibu, Anak hingga Cucu

Anoman adalah kesatria sepanjang zaman yang selalu memenuhi panggilan sejarah, ketika sebuah ruang dan waktu din sebuah negeri sedang dikerjain kezaliman dan mencampakkan keadilan.

Anoman tetap berkeluarga normal, bahkan sampai menikah tiga kali (dengan Dewi Ura grayung, Dewi Sayempraba dan terakhir Dewi Purwati). Mempuyai 2 anak saja, dari istri pertama dan ketiga: Trigangga/Triyangga dan Purwaganti.

Di jelang akhir hidupnya, rupanya para dewa menyepakati dengan Anoman, bahwa Anoman tidak boleh mati di tempat tidur.

Ia gugur dalam peperangan antara Yaksadewa dan Jayabaya, pasca era Mahabarata. Anoman adalah kesatria Agung yang akhirnya panggilan kematiannya di medan laga. Ia prajurit sejati.

Jsp, Juli 2023 ***

Berita Terkait