DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Warga DKI Jakarta Bisa Nikmati Gerhana Bulan Total Blood Moon Besok, Inilah Jamnya

image
Tangkapan Layar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Rabu 2 November 2022, Menampilkan Ilustrasi Gerhana Bulan Total Selasa 8 November 2022.

ORBITINDONESIA - Warga DKI Jakarta dan sekitarnya bisa menyimak fenomena gerhana bulan total "Blood Moon" pada Selasa 8 November 2022 mulai pukul 17.43 WIB atau bertepatan saat bulan terbit.

"Baru dapat disimak fenomenanya mulai pukul 17:43 WIB karena baru saat itulah bulan terbit. Namun, secara garis besar bahwa peristiwa ini dapat disaksikan oleh semua pengamat di wilayah Indonesia," ujar Astronom Planetarium dan Observatorium Jakarta Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki Widya Sawitar dalam keterangannya, di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Klasemen Usai MotoGP Prancis: Jorge Martin di Puncak

Berdasar perhitungan astronomis, kata Widya, seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati fenomena gerhana bulan total pada hari yang sama mulai mulai pukul 15:02:17 WIB hingga 20:56:08 WIB.

Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri Perayuaan Ulang Tahun ke-8 Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo: Terima Kasih Pak Jokowi

Baca Juga: Simak Contoh Naskah Khutbah Shalat Gerhana Bulan 30 Menit, Bisa Diedit dan Gratis

Baca Juga: MotoGP Prancis: Jorge Martin Menang di Sirkuit Le Mans

Baca Juga: TERBARU, Contoh Naskah Khutbah Shalat Gerhana Bulan, Singkat, Padat, dan Mudah Dipahami

Secara umum, untuk awam, tahapan gerhana bulan total (GBT) pada Selasa yang relatif mudah diamati adalah mulai pukul 16:09:12 WIB sejak bulan masuk bayang-bayang utama atau umbra bumi (titik U1) hingga pukul 19:49:03 WIB (titik U4) atau saat bulan meninggalkan umbra bumi.

Menurut Widya, ketika itu tampilan bulan yang seharusnya dalam fase purnama, sebagian menjadi gelap, bahkan menjadi merah tua tatkala seluruh piringan bulan memasuki umbra bumi pada pukul 17:16:39 WIB (titik U2) hingga pukul 18:41:37 WIB (titik U3).

Baca Juga: Piala Asia Putri U17: Ditonton Langsung Erick Thohir, Indonesia Digunduli Korea Utara

"Deskripsi fenomena di sini berpedoman dengan sekiranya yang dapat disaksikan dari kota Jakarta, termasuk perhitungan waktu kejadiannya yang berbasis waktu wilayah barat (zona +7 atau WIB). Namun, sekali lagi dijelaskan kalau warga Jakarta baru dapat menyaksikan gerhana bulan total secara jelas setelah bulan terbit di ufuk timur pada pukul 17.43 WIB," kata dia.

Rentang waktu prosesnya adalah 5 jam 53 menit 51 detik dan tahap total terjadi selama 1 jam 24 menit 58 detik. Adapun bulan terkena umbra bumi berlangsung selama 3 jam 07 menit 25 detik.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Bagikan Ribuan Kupon Kepada Warga untuk Belanja di Pasar Murah

Baca Juga: Liga Inggris: Menang Melawan Manchester United, Arsenal Kembali ke Puncak Klasemen

Menurut Widya, GBT kali ini kategorinya hanya "Blood Moon", bukan seperti GBT pada 26 Mei 2021 yang kala itu dijuluki sebagai "Super Blood Moon" atau GBT pada 31 Januari 2018 yang dijuluki "Super Blue Blood Moon".

"Kategorinya saat ini hanya 'Blood Moon'. Istilah super karena kondisi terdekat bumi (perigee), 'blue' karena merupakan purnama kedua dalam satu bulan masehi, istilah 'blood' karena warna merah piringan bulan saat tahap total," tambah Widya seperti dikutip OrbitIndonesia dari Antara.

Planetarium dan Observatorium Jakarta mengadakan kegiatan peliputan di Lobi Teater Besar dan Plaza Gedung Teater Jakarta dengan tema Piknik Malam Bersama Blood Moon dengan format diskusi santai maksimal kuota peserta 100 orang.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (9): Atas Nama Dewi Keadilan

Acara tersebut juga disiarkan (live streaming) melalui kanal Youtube Planetarium dan Observatorium Jakarta.

Baca Juga: Tiket Konser Sheila on 7 Habis Terjual dalam Tempo 30 Menit

Widya mengatakan GBT pada Selasa (8/11) termasuk dalam kategori seri Saros 136 dan merupakan gerhana ke-20 dari total 72 kali dalam seri tersebut. Dalam hal ini, gerhana seri Saros 136 yang berikutnya (ke-21) akan terjadi kisaran 18 tahun lagi, yaitu tanggal 18 November 2040 dan juga merupakan GBT.

Baca Juga: Para Pemilik 350 Mobil Kuno dari 45 Klub Mobil Lakukan Tur Denpasar-Besakih untuk Rayakan HUT PPMKI Bali

Namun, praktis tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia, tetapi hanya sebagian masyarakat Papua masih dapat mengamatinya tetapi hanya Gerhana Bulan Penumbra saja dan biasanya awam sukar membedakan apakah terjadi gerhana atau tidak atau lebih sering tidak menyadari terjadinya gerhana.

Terlepas dari masalah periode Saros, maka warga Jakarta dapat menyaksikan gerhana bulan berikutnya pada tanggal sebagai berikut:
- 05 Mei 2023 Gerhana Bulan Penumbra
- 28 Oktober 2023 Gerhana Bulan Sebagian
- 07 September 2025 Gerhana Bulan Total. ***

Berita Terkait