Kunci Jawaban Soal SMA Kelas 12 Mapel Bahasa Indonesia Halaman 62, Menganalisis Kebahasaan dari Novel

- Kamis, 24 November 2022 | 18:42 WIB
Kunci jawaban soal SMA kelas 12 mapel Bahasa Indonesia. (PIXABAY/LubosHouska)
Kunci jawaban soal SMA kelas 12 mapel Bahasa Indonesia. (PIXABAY/LubosHouska)

ORBITINDONESIA - Halo Moms dan Dads, yuk simak bersama materi Kunci jawaban soal SMA untuk siswa kelas 12 mata pelajaran Bahasa Indonesia halaman 62.

Kunci jawaban soal SMA kali ini adalah tentang menganalisis kebahasaan teks cerita sejarah.

Kunci jawaban soal SMA ini dibuat sebagai pegangan Moms dan Dads untuk memandu anak-anaknya belajar di rumah.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal SD Kelas 2 Tema 3 Materi Terdiri Dari PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika dan SBdP

Sebelum menunjukkan Kunci jawaban soal SMA ini, anak-anak dipastikan telah mengerjakan soal sendiri atau secara mandiri dan maksimal sesuai dengan materi yang telah dipelajari dari guru.

Kebenaran dalam Kunci jawaban soal SMA di bawah ini adalah tidak bersifat mutlak. Sehingga tetap dibutuhkan ketelitian dan bimbingan dari guru.

Kegiatan 1: Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita (Novel) Sejarah

Tugas

Petunjuk: Bacalah kembali kutipan novel sejarah Kemelut di Majapahit (jilid 01). Kemudian, analisislah kaidah kebahasaan novel sejarah tersebut dengan mengisi tabel berikut ini.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal SMP Kelas 9 Mapel IPA Halaman 244 245, Selesaikan Soal Rangkaian Listrik Ini

Jawaban:

Tabel Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah

1. Kalimat bermakna lampau
Kutipan teks:
- Akan tetapi guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, tekah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.
- Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu kertanegara ke negeri Malayu.

2. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu
Kutipan teks:
- Setelah Raden WIjaya berhasil menajdi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu itu membagi-bagikan pangkat kepada mereka.
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur.

Halaman:

Editor: Dobay Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kisah Hikmah: Belajar Dari Ikan Salmon dan Hiu

Selasa, 28 Maret 2023 | 21:30 WIB
X