DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Webinar Satupena Akan Diskusikan Masalah Betawi dan Belenggu Perubahan Zaman

image
Webinar Satupena tentang Betawi dan Perubahan Zaman

ORBITINDONESIA - Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang tanah Betawi dan belenggu perubahan zaman. Meski berstatus penduduk asli Jakarta, orang Betawi kini justru terpinggirkan oleh pembangunan ibu kota.

Obrolan Hati Pena #66 itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis, 1 Desember 2022, pukul 19.00-21.00 WIB. Akan berbicara Fawzy O’nishi, pengamat budaya Betawi. Diskusi akan dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Yeni Noerhayati.

Menurut panitia webinar, Betawi kini diterpa goncangan pergeseran budaya dan mengalami aftershock seperti halnya gempa.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Tanggal 25 Desember 2022 Memperingati Apa, Simak Penjelasannya di Sini

Terlebih masyarakat Betawi umumnya belum memiliki kompetensi yang dinilai baik, dalam persaingan ekonomi, politik, dan sosial.

Pola pikir generasi mereka menjadi faktor penyebab tertinggalnya masyarakat Betawi di dalam persaingan ibukota.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Kebijakan pembangunan  Orde Baru, dengan mendirikan banyak bangunan komersial, membuat mereka tergiur untuk menjual tanahnya dengan harga murah, sekaligus tersingkir dari tanah kelahiran mereka.

Akibatnya, generasi penerus mereka harus merasakan pahitnya sebagai orang Betawi. Mereka lahir dan tinggal di tanah Jakarta, tetapi tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan.

Baca Juga: HATI-HATI, Denise Chariesta Ancam Serang Pria Berselingkuh: RD Cuma Sample

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Orang-orang Betawi hanya  menjadi kelas pekerja, di tengah perubahan yang tidak mereka antisipasi dan pikirkan sebelumnya.

Proses marginalisasi dimulai ketika Jakarta  menjadi kota yang sangat diminati oleh bermacam-macam kalangan masyarakat. Persaingan semakin ketat untuk bisa bertahan hidup di Ibukota.

Taraf-taraf kehidupan semakin tinggi dan pekerjaan semakin beragam, dengan kualifikasi yang cukup ketat. Masyarakat Betawi yang saat itu hidup dengan cara tradisional mulai merasa terjepit.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Mereka sudah tidak bisa lagi memanfaatkan sawah atau kebunnya. Masyarakat Betawi tergusur ke pinggiran karena tidak mampu bersaing dengan pendatang.

Baca Juga: MUI Jember Keluarkan Fatwa Haram Joget Pargoy Karena Erotis, Harap Polisi Ikut Bertindak

Webinar ini bisa diikuti di link zoom: https:// s.id/hatipena66. Juga melalui livestreaming, Youtube Channel: Hati Pena TV. Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.***

Berita Terkait