DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Militer Australia Batal Beli Howitzer, dan Sebagai Gantinya Akan Beli HIMARS

image
Australia akan beli sistem roket HIMARS.

ORBITINDONESIA.COM - Australia akan segera membatalkan program howitzer swagerak Protected Mobile Fire (PMF) dan menggunakan uang tersebut untuk memajukan pengadaan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan rudal terkait.

Demikian menurut Tinjauan Strategis Pertahanan (Defence Strategic Review) terbaru yang diterbitkan Australia, baru-baru ini.

Dokumen strategis utama Australia merekomendasikan pembelian HIMARS tambahan dan mengadvokasi untuk pengembangan bersama. Serta pengadaan Rudal Precision Strike yang berkelanjutan dalam semua variasi.

Baca Juga: Dua Remaja Bersepeda Motor Dikeroyok Gerombolan Pemotor Bercelurit, Satu Meninggal

HIMARS adalah sistem roket artileri yang sangat mobile, yang menawarkan daya tembak MLRS (sistem roket peluncuran berganda) pada sasis beroda.

Sistem ini dimaksudkan untuk melibatkan dan mengalahkan artileri, konsentrasi pertahanan udara, truk, dan pengangkut personel lapis baja ringan, serta mendukung konsentrasi pasukan dan pasokan.

Platform ini meluncurkan senjatanya dan bergerak menjauh dari area tersebut dengan kecepatan tinggi, sebelum pasukan musuh menemukan lokasi peluncuran.

Sistem ini telah digunakan dengan sangat efektif oleh pasukan Ukraina selama invasi skala penuh ke Ukraina oleh militer Rusia.

Baca Juga: Rizky Febian Cerita Awal Mula Terjun di Dunia Hiburan, dan Dukungan Lina Jubaedah dan Sule

Tinjauan tersebut selanjutnya mengatakan, Angkatan Darat Australia harus membatalkan resimen kedua howitzer swagerak PMF, karena khawatir bahwa sistem tersebut tidak memenuhi persyaratan jangkauan atau daya mematikan yang diperlukan.

Australia berharap untuk memposisikan kembali kemampuan Angkatan Daratnya, untuk meningkatkan operasi manuver pesisir dan tembakan jarak jauhnya.

AS menyetujui penjualan 20 HIMARS yang diproduksi oleh Lockheed Martin dan peralatan militer lainnya seharga 385 juta dollar AS pada 26 Mei 2022, untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Australia dan meningkatkan interoperabilitas antara pasukan Australia dan AS.

Laporan muncul pada Oktober 2022 yang menunjukkan bahwa Lockheed Martin sedang mempertimbangkan untuk memproduksi HIMARS di Australia.***

Berita Terkait