DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Begini Nasib Empat Peselancar Asal Australia yang Sempat Dinyatakan Hilang di Indonesia

image
Elliot Foote, salah satu dari empat peselancar asal Australia yang dinyatakan hilang di lepas pantai Indonesia

ORBITINDONESIA.COM – Belum lama ini, empat orang peselancar asal Australia dinyatakan menghilang di lepas pantai Indonesia setelah kapal yang mereka tumpangi terjebak cuaca buruk.

Empat orang peselancar asal Australia tersebut bernama Elliot Foote, Steph Weiss, Jordan Short, dan Will Teagle, yang melakukan perjalanan dengan kapal dalam rangka merayakan hari ulang tahun ke-30.

Baca Juga: Pilkada Solo: Kaesang Pangarep Bikin Target Menangkan Calon yang Diusung PSI

Keempat peselancar asal Australia tersebut dinyatakan hilang setelah kapal yang mereka sewa tidak kembali lagi ke pulau terpencil di Sumatera sejak hari Minggu, 13 Agustus 2023.

Baca Juga: Profil Lengkap dan Fakta Danielle NewJeans, Member Korea-Australia yang Sering Disebut Mirip Kim Yoo Jung

Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, keempat peselancar tersebut ditemukan sedang mengambang di permukaan laut sambil bertumpu pada papan selancar mereka.

Baca Juga: Liga 1: Pertandingan Bali United Melawan Persib Bandung Dipindah ke Training Center Tanpa Penonton

The Daily Telegraph mengatakan, dokumen Google yang dibuat oleh pihak keluarga dari keempat orang peselancar tersebut juga sudah diperbaharui menjadi "Keempat warga Australia ditemukan hidup."

Rombongan tersebut ditemukan oleh petugas penyelamat yang melihat mereka berempat sedang mengapung menggunakan papan selancar di perairan pulau paling barat Indonesia.

Baca Juga: Tuyul Politik SBY, Denny Indrayana, Lakukan Serangan ke Jokowi Saat Kunjungan Presiden ke Australia

Baca Juga: Di World Water Forum di Bali, Sandiaga Uno: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Siapkan Indonesia Pavilion

Awalnya, keempat sahabat tersebut berencana merayakan hari ulang tahun salah seorang diantara mereka dengan melakukan kegiatan berselancar.

Mereka kemudian menyewa sebuah kapal untuk mengantar mereka berempat ke tujuan mereka yaitu Pulau Banyak yang berada di Banda Aceh.

Namun, nasib sial menimpa rombongan tersebut. Perjalanan mereka sempat terhenti karena cuaca yang buruk waktu itu.

Baca Juga: Yang Tercecer Di Era Kemerdekaan (7): Wahidin dan Rel Kereta Api Kematian

Baca Juga: Taipei Open 2023: Ganda Rinov-Pitha Atasi Perlawanan Ganda Australia

Sejak saat itu, rombongan tersebut tidak terlihat di tempat tujuan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, dan mereka semua dinyatakan menghilang.

Petugas penyelamat dibantu dengan pihak kepolisian kemudian melakukan operasi pencarian terhadap empat orang tersebut termasuk kapal yang hilang.

Baca Juga: Liga Conference Europa: Olympiakos Lolos ke Final Melawan Fiorentina

Sehari sebelumnya, Elliot Foote yang berasal dari Northern New South Wales, Australia, menulis di Instagram pribadinya bahwa dia sangat senang bisa kembali datang ke Indonesia.

Baca Juga: Calo Tawarkan Harga Tiket Pertandingan Australia Melawan Argentina di China Naik Berlipat Kali

"Soho gulah Sorake... senang bisa kembali ke Indo setelah bertahun-tahun. Berbagi gelombang dengan teman dan ratu," kata Foote dikutip Orbitindonesia.com dari Instagram pribadinya 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Liga Eropa: Bayer Leverkusen Lolos ke Final Melawan Atalanta

"Memulai perjalanan dengan mendaki di hutan Sumatera Utara dan melihat Orangutan adalah pengalaman yang luar biasa dan sesuatu yang saya harap dapat dilakukan lagi untuk waktu yang lebih lama dan lebih dalam," tambahnya.

Terakhir dia menulis,"Bukit lawang adalah tempat yang indah dan orang-orang yang begitu baik."

Baca Juga: 3 Fakta Menarik Jennie BLACKPINK Mendadak Turun dari Panggung ketika Konser BORN PINK di Australia

Baca Juga: Presiden FIFA Gianni Infantino Berpesan kepada Indonesia: Banggalah dengan Timnas

Foote juga menambahkan sepuluh foto yang menangkap momen dimana dia sedang melakukan kegiatan berselancar bersama pasangan dan teman-temannya.

Dia juga menambahkan foto saat sedang mendaki di dalam hutan, lengkap dengan foto Orangutan yang merupakan hewan endemik yang mendiami hutan Sumatera.

Postingan tersebut dipenuhi dengan komentar dari netizen Australia yang mendoakan keselamatannya, dan berharap dia dan teman-temannya bisa segera ditemukan.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Gagal Tembus Olimpiade Paris

Baca Juga: Reaksi Fans Messi di China Tahu Tiket Argentina Melawan Australia Senilai Rp 10 Juta

Ada juga beberapa orang yang menganggapnya sudah meninggal, dan berharap dia dan teman-temannya sudah tenang di alam baka.

"Berharap kalian semua ditemukan secepatnya," kata drchai_

Baca Juga: Media Irlandia: Sejumlah Negara Uni Eropa Pertimbangkan Akui Negara Palestina pada 21 Mei 2024

"Berdoa semoga kalian ditemukan selamat," kata derek_daigneault

"Berdoa semoga kalian bisa ditemukan" kata antoineallain

Petugas pencarian dikirim dari Australia dan Indonesia dan segera dikerahkan sejak hari Senin kemarin untuk mencoba menemukan kelompok tersebut.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Akui Bom AS Digunakan Israel untuk Bunuh Warga Sipil di Gaza Palestina

Baca Juga: FIFA Matchday: Argentina Umumkan 27 Pemain yang Akan Lawan Australia dan Timnas Indonesia, Ada Lionel Messi

Pihak berwenang Indonesia, nelayan lokal, dan pesawat pribadi yang disewa oleh pemerintah Australia diturunkan untuk memindai ombak di lautan lepas tersebut.

Upaya pencarian yang juga ditujukan untuk mencari tiga orang awak kapal asal Indonesia dihentikan sementara saat matahari mulai tenggelam.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Era Digital Tak Cuma Hadirkan Tantangan, Tetapi Juga Peluang Baru Bagi Dunia Perbukuan

Ayah dari Elliot Foote, Peter Foote, berkata kepada awak media bahwa dia sudah mencoba menghubungi putranya sebelum sang anak dinyatakan menghilang pada hari Minggu.

Baca Juga: Tegas, Demi Atasi Kecanduan Nikotin Pada Remaja, Australia Larang Penggunaan Vape

Setelah menunggu semalaman tanpa tidur pada hari Senin, Peter masih sangat optimis bahwa putranya masih bisa ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat.

Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Buku di Era Digital, Dengan Pembicara Bagus M. Adam dan Jonminofri

"Ternyata mereka memiliki makanan dan air di perahu dan perahu tersebut memiliki atap, jadi seharusnya (mereka) tidak apa-apa," kata Peter dikutip Orbitindonesia.com dari New York Times 15 Agustus 2023.

"Tapi tidak ada barang elektronik: tidak ada alat navigasi, tidak ada alat komunikasi (...) IPERB, GPS," katanya.

Baca Juga: WorldSBK Australia: Cetak Hattrick, Alvaro Bautista Menangi Race 2, Doubel Podium Lagi Untuk Ducati

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (6): Samin Terkapar di Anyer Sampai Panarukan

Peter ragu dengan kemungkinan bahwa kapal yang ditumpangi anaknya terbalik, dan percaya bahwa kapal tersebut hanya mengalami kehabisan bahan bakar.

Dia kemudian mendesak kerja sama yang dilakukan antara otoritas Indonesia dan Australia untuk segera melakukan sesuatu.

"Mungkin mereka (tim penyelamat) perlu memperluas area jika mereka akan hanyut. Pagi ini mereka akan meningkat dan akan segera mendapatkannya kembali," kata Peter.

Baca Juga: Melawan Guinea, Pelatih Shin Tae Yong Cemaskan Pertahanan Indonesia

Baca Juga: Australia Menghapus Monarki Inggris dari Uang Kertasnya

"Saya berharap kita bisa melihat langit, (disana) ada banyak pulau," pungkasnya.

Peter juga mengatakan bahwa dirinya sangat sulit untuk menerima kenyataan bahwa putranya menghilang di laut.

Baca Juga: Liga Champions: Real Madrid Melaju ke Final Melawan Borussia Dortmund

"Anda akan merasakannya secara fisik, di perut, dimana-mana. Ini benar-benar menyakitkan. Siapapun yang pernah mengalaminya pasti tahu dan paham. Aku belum pernah merasa seperti ini sebelumnya, Hatiku sakit. Sangat mengerikan," katanya.

Peter sangat berharap pihak berwenang Australia cepat mengirimkan pesawat bantuan untuk melakukan pencarian.

Baca Juga: Pulangkan Amerika Serikat, Belanda Lolos ke 8 Besar Piala Dunia untuk Hadapi Pemenang Argentina vs Australia

Baca Juga: Pemerintah Kamboja Belajar Pencegahan Perkawinan Anak ke Sukabumi, Jawa Barat

Pesawat bantuan tersebut akan bekerja sama dengan beberapa pihak lain seperti nelayan lokal, dan pihak berwenang Indonesia.

Peter juga mengatakan bahwa komunitas peselancar juga ikut turun dan membantu pencarian yang membuatnya sangat putus asa ini.

"Ini akan menjadi hari yang sangat panjang bagi mereka (para korban). Dan aku tidak tahu persediaan makanan mereka akan bertahan berapa lama. Lebih cepat lebih baik, sungguh, setiap menit berharga", kata Peter.

Baca Juga: TNI AU Bertemu Perwakilan Angkatan Udara Seluruh Dunia Dalam Konferensi Kekuatan Udara di Australia

Baca Juga: Ini Cara Merawat Kelinci Australia Lengkap Dengan Harga Jual dan Cara Ternaknya, Dijamin Cuan!

Seluruh korban berhasil ditemukan pada hari Selasa 15 Agustus 2023, sekitar pukul delapan pagi. Tiga orang peselancar ditemukan sedang terombang-ambing di atas papan selancar.

Tidak lama kemudian, beberapa korban lain juga ditemukan. Seluruh korban kemudian dibawa menggunakan Speedboat menuju Pinang Resort, Pulau Banyak, Aceh, untuk dilakukan evakuasi.

Baca Juga: Air Minum Jernih Belum Tentu Bersih, Nadine Chandrawinata Pilih AMDK yang 100 Persen Murni

Seluruh korban dalam kejadian ini dinyatakan masih hidup dan selamat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.***

Berita Terkait