DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bakteri Penyebab Kolera Pada Kura kura Telah Menyerang Saraf Warga di Wuhan, China

image
Ilustrasi Kota Wuhan di China yang sepi saat kasus Covid-19 merebak. /Dok Istimewa/

ORBITINDONESIA - Deteksi bakteri penyebab kolera pada seorang siswa di kota Wuhan, China, dan ditemukan secara terpisah dalam sampel dari kura kura cangkang lunak di pasar makanan, telah menyerang saraf sensitif warga China biasa.

Beberapa mengaitkan itu dengan COVID-19. Pasar makanan tempat sampel dari kura kura cangkang lunak yang dinyatakan positif pathogen, yang dapat menyebabkan kolera, telah didesinfeksi. Hal itu dikatakan pihak berwenang setempat, Kamis malam, 14 Juli 2022.

Meskipun tidak ada kasus kolera manusia yang ditemukan, di antara warga yang melakukan kontak dengan kura kura cangkang lunak, toko khusus yang menjualnya diperintahkan untuk tutup selama tiga hari.

 Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Tewaskan 23 Orang di Ukraina Tengah, Zelenskyy Mendesak Pengadilan Khusus

Pihak berwenang mengatakan bahwa strain vibrio cholerae O139 untuk infeksi siswa, diumumkan pada hari Senin, dan sampel yang terkontaminasi tidak terkait.

Pejabat juga melacak produk yang tidak ditentukan dari batch yang sama dengan kura-kura cangkang lunak yang telah dikirim ke tempat lain, kata otoritas pengendalian penyakit di distrik Hongshan, Wuhan.

Meskipun tidak ada tanda-tanda kuat wabah kolera, netizen yang khawatir tentang wabah penyakit lain masih menjadikan ini salah satu topik trending teratas di mikroblog mirip Twitter China, Weibo, pada hari Jumat, dengan 200 juta dibaca.

Infeksi COVID-19 paling awal pada akhir 2019 awalnya terkait dengan pasar lokal di Wuhan, yang juga menjual makanan laut dan produk ikan. Asal muasal virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 tetap menjadi misteri dan sumber utama ketegangan antara China dan Amerika Serikat.***

Berita Terkait